Islam vs Ideologi Pancasila

Islam vs ideologi Pancasila

Islam dan ideologi Pancasila adalah sebuah dialektika yaitu menggambarkan argumen yang melibatkan semacam proses bertentangan antara pihak yang berlawanan. Islam dan Pancasila sering kali diperdebatkan dan dibenturkan karena saling bersebrangan, maka dari itu perlunya sebuah kesadaran makna hubungan antara islam dan Pancasila. 

Islam merupakan sebuah agama universal, yang bukan hanya sekedar pelaksanaan ibadah kepada tuhan, melainkan bentuk pelaksanaan hubungan antar sesame makhluk juga kepada alam ciptaan tuhan. Hubungan antara islam dan dengan Pancasila dan negara hukum menjadi menarik untuk dikaji karena disebabkan oleh dua hal:

 Pertama, hubungan antara islam dan negara selalu berada dalam wacana perdebatan bila dikaitkan dengan landasan filosofis negara Pancasila. Baik kaum islamis dan nasionalis yang memiliki sudut pandang berbeda dalam memandang hubungan antara ideologi islam dan ideologi Pancasila.perdebatan yang dimulai sejak masa awal kemerdekaan, Ketika merumuskan dasar negara, masa demokrasi liberal Ketika terjadi siding konstituante yang merumuskan landasan dasar negara sebelum presiden Sokerano memutuskan dekrit presiden pada tanggal 5 Juli 1959. 

 Kedua, pemahaman antara islam dan konsep hukum yang selalu dikaitkan dengan dua kutub yang berbeda, yaitu syari'ah dan barat. Keduanya datang dalam bentuk yang berhadapan, yang diartikan berhadapan saling tolak belakang. Kutub negara yang hukum yang berasal dari hukum sekuler barat dan kutub islam yang merupakan hukum tuhan. Dari itulah kita perlu memahami dan mempelajari lebih dalam akankah kedua kutub kedua saling berhadapan atau dan tolak belakang ataukah saling mengisi satu sama lain.

 Berdasarkan kedua hal tersebut diatas maka ada permasalahan utama yaitu bagaimana hubungan islam dengan Pancasila yang terkait sebagai faham ideologi bangsa, kedua bagaimanakah hubungan islam dengan nrgara hukum yang terkait dalam tuhan bagi dirinya. Manusia Indonesia membutuhkan kekuatan yang menggerakkan dinamsinya Ketika ia memyembah serta memohon bantuan kepada kepercayaan masing-masing serta agama non islam yang kekuatan diluar islam seperti roh, dewa-dewa, pohon bebatuan dan lain sebagainya. 

 Dalam non islam Pancasila dimaknai sebagai dari nilai luhur asli bangsa Indonesia yang berasal dari nilai-nilai keutuhan nenek moyang kita atas tuhan baik sejenak masa animism, dinamisme, masa hindu bu-budhha kesemuanya mengenal konsep politheisme.

 Sedangkan islam adalah sebuah agama yang mengajarkan nilai keutuhan tunggal dalam pemujaannya. Penolakan islam sebagai dasar negara oleh islam, tetapi bapak pendiri bangsa Indonesia. Masuknya nilai tauhid dalam ideologi Pancasila,inilah perjuangan para pejuang muslim Indonesia. Bangsa Indonesia yang bertuhan kepada tuhan Allah mencirikan sikap religiusitas bangsa Indonesia. Masuknya nilai nilai tauhid ideologi di Indonesia tidak menjadikan umat islam memrangi umat lainnya. Umat islam sangat menghargai dan menghormati umat beragama yang lain, sesuai dengan nilai islam yang turut mewarnai sila kedua Pancasila.

 Islam dan Pancasila sebuah landasan ideologi, yaitu untuk di pahamai atau di kaji dalam bagian diulas serta dianalisis sila-sila Pancasila dalam kaitan dengan islam melalui ayat-ayat quran. Quran dalam umat islam digunakan sebagai pedoman dan sumber tertinggi dalam hukum-hukum islam. Tetapi umat islam juga menerima fikir ideologis pembentuk ideologi negara Pancasila.

 Sila Pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, sila ini merupakan sila pertama yang memuat nilai kuutuhan. Bangsa Indonesia telah mengenal konsep tuhan melalui beragam cara. Sejak masa penyembahan roh, dewa-dewa hingga pengakuan tinggal atas tuhan (monotheisme). Peletakan sila pertama kepada umat islam yaitu sebagai kemenangan para ideologi muslim Indonesia yang mengadopsi umat islam yaitu Tauhid. Tauhiod adalah dasar utama dalam bangunan ajaran islam, ayat quran yang mengandung tauhid yaitu terdapat pada quraan yaitu QS.Al-ikhlas yang pengakua atas keesaan Tuhan.  

 Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang mrnunujukkan sebuah kesadaran atas nilai-nilai kemanusiaan tanpa memandang suku, agama, bangsa, dan negara. Islam juga turut memasukkan nilai-nilai dasaranya yaitu sifat adil yang merupakan Allah Swt yang wajib di teladani oleh manusia yang tercantum pada al-Quran QS. An-nahl {16}:90. Bangsa Indonesia dengan konsep penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas nilai kemanusiaan, perilaku desduktif bai katas agama maupun atas kesukuan.