Mohon tunggu...
Agustina
Agustina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rindu Menggebu

1 Januari 2019   23:58 Diperbarui: 2 Januari 2019   00:01 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh Agustina dianimasikan oleh Bagus Prabowo (Terinspirasi dari kisah Siti Hajar yang disampaikan pada acara One Day Private Class Pola Pertolongan Allah)

Pertolongan-Mu Menghantarkanku Bertamu


" Menggapai Impian Dengan Amal

Melangitkan Iman Meraih Tanda Tangan-Nya"

#SaatnyaBerhaji

Melaksanakan ibadah haji ke baitullah menjadi salah satu kewajiban manusia terhadap Allah. Tentunya bagi kaum muslimin yang mampu mengadakan perjalanan kesana. Mampu dalam artian sehat fisiknya, mampu secara finansial, memiliki bekal ilmu yang baik, dan keluarga yang ditinggalkan terjamin kehidupannya.

Berbicara tentang haji, artinya berbicara tentang sebuah perjalanan keimanan yang menjadi dambaan bagi setiap umat muslim di seluruh penjuru dunia. Tujuan ibadah ini tidak semata hanya menunaikan kewajiban seorang hamba kepada Rabb-nya, namun ada esensi yang sangat fundamental dan mulia yang mesti dipahami oleh siapa saja yang hendak berhaji. 

Hal tersebut terangkum indah di dalam hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam: "Sesungguhnya tujuan thawaf, sa'i antara shafa dan marwah, dan melempar jumrah ialah untuk mengingat Allah" (HR. Ahmad).

Dzikrullah, ya itulah tujuan utama berhaji. Tiba-tiba saya teringat dengan ringkasan tausiah Ustadz Supian Ramli pada acara dzikir bersama pergantian tahun 2019. Beliau menyampaikan bahwa dzikir kepada Allah dapat dilakukan dengan hati yaitu dengan senantiasa bertafakur atas segala nikmat dan ujian yang Allah beri. Dzikir  dengan lisan yaitu senantiasa beristighfar dan membaca ayat suci Al-Qur'an dan dzikir melalui anggota badan, seperti shalat, puasa, berhaji dll. 

Dari itu, saya mencoba merenungi hal ini: Bukankah dalam ibadah haji seseorang berdzikir dengan lisannya? Bertahmid, bertasbih, berdo'a, dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an. 

Bukankah ketika berhaji seseorang senantiasa berdzikir dengan anggota badannya? Melaksanakan wukuf, thawaf, sa'i, dan melempar jumrah. Dan semua rangkaian ibadah tersebut semata-mata bertujuan agar manusia selalu mengingat maha besarnya kekuasaan Allah, sang pemilik kerajaan langit dan bumi. Allah pun telah menegaskan melalui Firman-Nya, "Ingatlah Allah, karna hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang". Insyaallah  

Proposal Cinta Untuk Allah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun