Pakis, Kab. Magelang (01/02/2024) - Pada tahun 2023, tingkat kemiskinan di Kabupaten Magelang mencapai 10,93 persen, mengalami penurunan 0,13 persen dari tahun sebelumnya. Meskipun terdapat penurunan, Kabupaten Magelang masih tergolong sebagai kabupaten dengan tingkat kemiskinan ekstrem di Provinsi Jawa Tengah.Â
Desa Gondangsari di Kecamatan Pakis menjadi salah satu desa dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat pendidikan rendah, sumber daya manusia yang terbatas, upah minimum rendah, dan kurangnya literasi keuangan. Dalam konteks ini, literasi dan pemahaman yang rendah terkait pengelolaan keuangan menjadi faktor krusial dalam masalah kemiskinan.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Tahun 2023, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 64,3 persen, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 49,68 persen. Walaupun terdapat peningkatan, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan literasi keuangan, terutama melalui program edukasi yang dapat mempercepat pemahaman pengelolaan keuangan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, ditemukan bahwa anak-anak di Desa Gondangsari belum memiliki pemahaman keuangan yang memadai mengenai pengelolaan keuangan yang baik. Untuk meningkatkan literasi keuangan tersebut, mahasiswi KKN Tim I UNDIP 2023/2024, Agustin Prasetyowati dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, menginisiasi program "Peningkatan Literasi Keuangan Melalui Sosialisasi GMF: Gerakan Melek Finansial." Kegiatan berlangsung pada hari Kamis (01/02/2024) di Pojok Baca Dusun Sembungan, Desa Gondangsari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
Program ini melibatkan anak-anak di Dusun Sembungan dan berfokus pada memberikan edukasi tentang pengelolaan keuangan yang baik. Kegiatan ini melibatkan ice breaking dengan kuis berhadiah, pemaparan materi mengenai pengelolaan keuangan, serta pembagian poster kepada anak-anak untuk meningkatkan keterampilan menabung dan pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang lebih baik.
Antusiasme dan partisipasi aktif peserta menjadi indikator keberhasilan program ini. Melalui program ini, diharapkan peserta memperoleh pemahaman menyeluruh tentang pengelolaan keuangan, pengetahuan tentang jasa layanan keuangan, tujuan dan manfaat pengelolaan keuangan, cara membedakan antara kebutuhan dan keinginan, cara menyisihkan uang untuk menabung dan berbelanja, dan penerapan prinsip "Uang Sulit Dicari" dan lebih menghargai uang untuk kebutuhan yang akan datang.
Penulis: Agustin Prasetyowati - Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
DPL: Heri Sugito, S.Si., M.Sc., F.Med.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H