Mohon tunggu...
Agustijanto Indrajaya
Agustijanto Indrajaya Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog

tinggi 160 cm

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Temuan Jarum Emas di Nusantara

14 September 2018   11:08 Diperbarui: 14 September 2018   12:32 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Praktek ini tampaknya ditemukan pada stupa-stupa kecil yang berjajar mengitari lapik Candi Kalasan yang berisi abu dan paribhoganya yang disimpan di dalam cupu.  Abu diduga juga sebagai abu jenazah yang diletakan di dalam stupa (Soekmono, 1974: 45). 

Dengan demikian ada kemungkinan temuan jarum emas di dalam wadah tembikar yang ditanam di sekeliling candi terkait dengan hal tersebut di atas yakni posisi jarum emas sebagai paribhoga tokoh yang reliknya tersimpan di dalam stupa tersebut. Jarum memang memiliki keterkaitannya dengan kehidupan para bhiksu.  Sudah diketahui secara umum bahwa mereka (para bhiksu) sangat disarankan untuk hidup serdehana termasuk di dalam memiliki peralatan hidup yang diperlukan. 

Delapan syarat (aha parikkhra) adalah delapan kebutuhan dasar yang bisa dimiliki oleh para biksu dan bhiksuwati Buddha sebagai milik pribadi mereka. Kedelapan benda itu adalah: (1) jubah luar, (2) jubah dalam, (3) jubah tebal tebal untuk musim dingin, (4) mangkuk sedekah untuk mengumpulkan makanan, (5) pisau cukur untuk mencukur, (6) jarum dan benang, (7) sabuk dan (8) saringan air untuk menghilangkan kotoran dari air minum. Jika demikian, adanya tiga puluh dua periuk lainnya yang masih tersimpan utuh juga harusnya berisi paribhoga sang tokoh.  

Hmm..kira-kira siapakah tokoh Buddha yang reliknya tersimpan di salah satu stupa di situs Pulau Sawah dan memiliki begitu banyak paribhoga?

Kemungkinan lain, keberadaan jarum emas di dalam salah satu wadah ini bisa juga simbol perwujudan boddhisattva di dalam agama Buddha.  Adalah Marici adalah tokoh boddhisattva yang di selalu digambarkan membawa jarum dan benang yang digunakan untuk menjahit mulut dan mata orang yang berbuat jahat.  

Arca Marichi cukup banyak ditemukan di India dan ditemukan juga di Tibet dan Cina (Bhattacharyya 1958 :208).  Jika demikian maka sudah seharusnya wadah-wadah periuk lainnya adalah berisikan "laksana" para boddhisattva lainnya yang banyak ditemukan pada Buddha Tantrayana.

Satu hal lagi, emas di dalam buddhisme melambangkan matahari dan api matahari atau api. Oleh karena itu, mencampur emas dengan unsur lain dianggap tidak menguntungkan karena mencairkan kecemerlangan alami emas.  Oleh karena itu, emas yang digunakan dalam seni rupa Buddha selalu murni.  Mengingat hubungannya dengan matahari, emas dalam Buddhisme berarti kemurnian, pengetahuan, pencerahan, kebahagiaan, dan kebebasan

                                                                                                          Temuan Jarum emas di Palembang milik kolektor
                                                                                                          Temuan Jarum emas di Palembang milik kolektor
 Temuan yang sama juga pernah dilaporkan dari Palembang tetapi tidak dalam konteks arkeologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun