Mohon tunggu...
Agustianr
Agustianr Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Karyawan Partikelir Biasa

Hanya Karyawan Partikelir Biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Semi Militer untuk Pelajar

13 Agustus 2019   13:03 Diperbarui: 13 Agustus 2019   13:08 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Baru-baru ini muncul lagi berita mengenai seorang pelajar yang meninggal dunia, karena mengikuti pendidikan semi militer. Doa bagi keluarga yang ditinggalkan dan juga semua pihak terkait, semua pastinya tidak menginginkan hal ini terjadi.

Pendidikan semi militer di Indonesia memang masih berbudaya. Masih ada anggapan bahwa pelatihan mengenai kepemimpinan dan kedisplinan, harus dilakukan dengan cara-cara militer maupun semi militer. Adalah benar, bahwa pelatihan dengan cara militer oleh militer kepada calon-calon anggota militer harus dilakukan. Namun pelatihan dengan cara militer baik oleh dari militer maupun dari masyarakat sipil kepada masyarakat sipil, tentu harus dievaluasi.

1. Ada petugas medis, dokter dan ambulan selama kegiatan dilakukan

banyak kegiatan yang dilakukan oleh kantor ataupun sekolah, yang tidak melibatkan petugas medis. Kegiatan-kegiatan yang melibatkan fisik, seperti outing ataupun pelatihan-pelatihan, seharusnya terdapat petugas medis yang selalu siap sedia. dan penyelenggara harus terus memonitor kondisi fisik setiap peserta, dan punya hak veto untuk mengeluarkan mereka dari kegiatan. Penyelenggara kegiatan biasanya hanya membawa obat-obat umum, yang kadang-kadang kurang bermanfaat untuk keadaan darurat.

2. filterisasi peserta yang tidak memiliki kapasitas fisik untuk kegiatan

Jika memang kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan fisik dan dilakukan dalam periode yang lama, misalnya 8 jam sehari, maka adakan tes masuk untuk setiap peserta. Peserta harus bisa berlari 1K dalam waktu 5 menit. Peserta harus bisa berenang. Tidak pernah mengalami patah tulang di 1 tahun terakhir. Adalah contoh-contoh yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan.

3. fokus pada pengetahuan bukan fisik. 

seorang atlet pastilah perlu pelatihan fisik dengan cara-cara fisik. namun pelatihan baris berbaris, fisik adalah standar yang harus dimiliki peserta dan pelatihan yang harus dilakukan adalah pengetahuan mengenai bagaimana menyamakan gerakan dan formasi dengan rekan-rekan. Jika fisik mereka belum cukup, harusnya mereka tidak diikut sertakan

4. Enforcement mengenai keselamatan oleh  pimpinan

hal-hal diatas tidak akan berlaku, jika pimpinan tidak memberikan contoh. pimpinan harus melarang dan menghentikan kegiatan yang tidak mengutamakan keselamatan. hal-hal dasar seperti contoh diatas, harus terpenuhi sebelum kegiatan bisa dilaksanakan. dan pimpinan harus bisa memberikan waktu dan pendanaan yang cukup untuk membuat hal tersebut terjadi. Penyewaan jasa petugas medis, dokter dan ambulan selama kegiatan tentu butuh dana. pelaksanaan sosialisasi mengenai tes yang dilakukan juga membutuhkan waktu.

Terima Kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun