Mohon tunggu...
Sanka Sankerta
Sanka Sankerta Mohon Tunggu... Seniman - Galery Art

Saudagar pedang bermata tajam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Konsepsi Rapi

27 Juli 2023   08:30 Diperbarui: 27 Juli 2023   08:32 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langkah kaki terhenti di tengah kota

Disela dan dihimpit rutinitas balada

Pikitan yang masih menyatu dengan keadaan

Spontan saja menyatakan perang pada kenyataan

Leher membiru legam

Dijerat dengan benang peristiwa

Pergelangan tangan disayat penuh estetika

Dengan maksud meminta ketenangan

Tetesan darah dipersembahkan kepada dewa

Dan ditutup dengan penghargaan diri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun