Pada masa ini perkembangan dunia globalisasi semakin pesat, penyalahgunaan obat obatan terlarang pun semakin marak di gunakanan ,seperti narkoba yang marak sekali di gunakan, bahkan bukan hanya terjadi pada orang dewasa tetapi sudah banyak di gunakan pada remaja bahkan anak anak. Ini dapat di sebabkan karena salah pergaulan, pengaruh lingkungan, dimana pengguna yang awalnya hanya coba-coba lama kelamaan akan memiliki rasa candu terhadap obat terlarang tersebut. Padahal, efek narkoba sangatlah berbahaya, narkoba dapat merusak kesehatan secara fisik dan kejiwaan
Masa remaja adalah fase perkembangan atau masa peralihan antara masa anak anak dengan masa dewasa, pada masa ini emosi anak remaja umumnya tidak stabil, rasa ingin tahu yang liar biasa, masa masa dimana proses mencari jati, maka dari itu pada masa ini di perlukan edukasi yang lebih luas lagi, dan di sibukkan dengan kegiatan yang positif, walaupun di masa remaja keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti bermacam macam gaya hidup serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba.
Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Â Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Narkoba adalah bahan dan zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap, dihirup, ditelan atau disuntik berpengaruh pada kerja otak dan sering menyebabkan ketergantugan. Akibatnya, kerja otak berubah. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalah artikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Dampak Penyalahgunaan Narkoba :
Dampak Fisik :
- Gangguan pada sistem saraf (neorologis) : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi.
- Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) : infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
- Gangguan pada kulit (dermatologis) : penanahan, bekas suntikan dan alergi.
- Gangguan pada paru-paru (pulmoner) : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, penggesaran jaringan paru-paru, pengumpulan benda asing yang terhirup.
- Dapat terinfeksi virus HIV dan AIDS, akibat pemakain jarum suntik secara bersama-sama.
Dampak psikologis :
Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk menimbulkan efek yang di inginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan obat.
Ciri-ciri penyalahguna Narkoba :Â
- Perubahan fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan sempoyongan; penampilan dunguk; bicara tidakjelas; mata merah; kurus dan nyeri tulang.
- Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.
- Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan; mudah tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.
Tahun 2019, angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada usia remaja meningkat dari 20% menjadi 24-28%. Hal ini disampaikan oleh Kepala BNN, Heru Winarko pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional, tanggal 26 Juni 2019 di Jakarta.
- Untuk melakukan edukasi bahaya narkoba pada remaja, maka langkah ini dapat dilakukan oleh orang tua :
1. Berikan informasi yang detail mengenai bahaya narkoba
- Berikanlah informasi mengenai dampak dampak narkoba bagi kesehatan, bahaya zat tersebut apabila digunakan dalam dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian dan juga berikan edukasi mengenai hukum hukum yang akan di berlakukan apabila terjerat kasus narkoba, tentunya ini sangat merugikan, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.
2. Selalu melibatkan diri dalam pergaulan anak