Mohon tunggu...
Agustinus Haryanto
Agustinus Haryanto Mohon Tunggu... -

Prinsip Tidak Pernah Putus asa sebelum mencoba dan Menjalankan apa yang disukai dan dimengerti

Selanjutnya

Tutup

Money

Biaya Pendidikan Bisnis Mahal

4 Mei 2014   15:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:53 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BIAYA PENDIDIKAN BISNIS MAHAL
Beberapa tahun ini Indonesia mengalami perkembangan yang baik dari berbagai segi. Sayangnya perkembangan yang baik tidak serta merta membuat banyak penduduk Indonesia menjadi lebih baik atau makmur.
Melihat hal ini, maka pemerintah mengalakkan berbagai usaha untuk mensejahterakan rakyat. Usaha pemerintah ini sebenarnya sudah cukup lama, tetapi sosialisasinya masih minim, sehingga perhatian rakyat tidak tertuju pada usaha pemerintah.
Pemerintah kemudian mulai mensosialisasikan kembali usaha tersebut melalui media iklan Koran , tv , radio dan media sosial lainnya. Contoh kongkrit usaha tersebut adalah pasar modal dan investasi seperti properti dan emas.
Berbicara tentang pasar modal, maka dalam ingatan kita akan menyangkut saham, reksadana dan obligasi serta emas baik fisik maupun non fisik.
Sayangnya usaha tersebut tidak disertai dengan pendidikan atau edukasi pasar modal secara terbuka, sehingga peminat pasar modal harus mencari ilmu melalui buku, training atau private les, dan media lainnya seperti internet.
Semua itu membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tinggi ,sebelum kita benar –benar terjun di dunia pasar modal. Pendidikan pasar modal memang sudah banyak ditawarkan melalui media –media dengan sejuta iming-iming. Tetapi ujung-ujungnya uang yang besar yang harus dikeluarkan, sebelum kita benar-benar terjun ke pasar modal dan mendapatkan keuntungan.
Beberapa perusahaan pendidikan pasar modal bahkan menggunakan banyak cara untuk mengapai banyak orang untuk ikut serta dalam pendidikan pasar modal seperti pembayaran yang lebih ringan dan pengurangan biaya pendidikan.
Sayangnya usaha tersebut juga kurang mendapat tanggapan , karena biaya pendidikan untuk pasar modal masih terlalu mahal untuk penduduk Indonesia pada saat ini.
Pendidikan yang mahal tidak hanya untuk pendidikan di pasar modal tetapi juga pendidikan properti, emas dan lain sebagainya.
Sungguh sangat disayangkan usaha tersebut hanya menjangkau orang-orang yang punya tekad dan keberanian serta yang memiliki uang banyak. Lain hal jika orang yang ingin ikut ternyata memiliki uang pas-pasan dan berharap untuk ikut tapi tidak mencukupi dana.
Semoga biaya pendidikan bisnis khususnya bidang pasar modal, properti, emas dan lainnya bisa jauh lebih murah dan menjangkau banyak orang . Maka penduduk Indonesia akan jauh lebih makmur dari Negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun