Mohon tunggu...
Agustinus Haryanto
Agustinus Haryanto Mohon Tunggu... -

Prinsip Tidak Pernah Putus asa sebelum mencoba dan Menjalankan apa yang disukai dan dimengerti

Selanjutnya

Tutup

Money

Masyarakat Harus Cerdas dalam Membeli Properti

24 Mei 2014   10:16 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:10 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perkembangan properti di Indonesia berkembang dengan pesat khususnya kota Jakarta . Lahan yang tersedia di kota Jakarta semakin lama semakin sedikit, sedangkan permintaan akan properti  bukan turun tetapi semakin meningkat.

Pengembang akhirnya berlomba-lomba menbangun properti vertical karena lahan yang sudah semakin sedikit. Sekalipun properti horizontal masih tersedia harganya sudah sangat mahal dan bahkan sudah jauh dari kota Jakarta.

Sekalipun harga properti vertical mulai mahal , masih sangat banyak diburu oleh para pembeli seperti untuk pribadi atau investor dengan tujuan untuk keuntungan atau untuk dipakai sendiri.

Beberapa pengembang mengatakan bahwa properti yang ada di Jakarta masih sangat murah ,bila dibandingkan dengan negara tetangga lainnya. Hal ini membuat harga properti bisa dipermainkan oleh para pengembang.

Beberapa hal yang secara nyata bisa kita lihat dalam penjualan perdana sebuah properti baik vertical atau horizontal adalah harga yang berbeda pada nomor unit properti. Semakin bagus nomor unit dan letaknya atau pemandangannya maka semakin mahal harganya dan sebaliknya. Selain itu diterapkan dengan cara sistem undian.

Kita memiliki uang banyak belum tentu bisa memiliki properti karena pemilikan properti secara undian. Atau siapa cepat dia dapat.

Sumber lain mengatakan bahwa para pengembang akan memblok sebagian properti yang akan mereka jual ,sebelum dijual ke pasaran atau ke masyarakat. Ini menunjukkan bahwa sisa properti yang akan dijual kepada masyarakat adalah mungkin properti yang tidak terlalu bagus unitnya atau juga mahal.

Alasan penblokkan properti oleh para pengembang adalah karena keputusan manajemen. Tentunya ini akan menjadi pertanyaan bagi para pembeli properti , dengan dasar apa mereka melakukan pemblokkan unit properti yang akan mereka jual.

Wajarkah hal ini terjadi ? Bukankah pengembang mau menjual properti mereka dengan cepat ? Untuk ada terjadi pemblokkan unit properti  ?

Iklan atau talkshow yang besar dan bergema di mana-mana  agar supaya masyarakat berbondong-bondong membeli properti tersebut oleh para pengembang.

Semoga tidak semua pengembang melakukan hal yang disebutkan diatas, karena apabila semua pengembang melakukan hal diatas hanya karena keuntungan semata , maka ini jelas akan merugikan pembeli.

Sebagai pembeli kita harus cerdas dalam memilih properti dan tidak termakan oleh iming –iming kata dari pengembang  dari berbagai media.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun