Assalamu'alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahim.
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
Perkenalkan nama saya Agus tegar Gumilar
Nim:2371005
Prod:Ilmu tasawuf
Semester:3
Disini saya akan sedikit sering tentang hadits Rasulullah Saw mengenai kisah Tuhan yang malu Terhadap orang Tua
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ تَعَالَى يَنْظُرُ إِلَى وَجْهِ الشَّيْخِ صَبَاحًا وَمَسَاءً وَيَقُوْلُ يَا عَبْدِيْ قَدْ كَبُرَ سِنُّكَ وَرَقَّ جِلْدُكَ وَدَقَّ عَظمُكَ وَاقْتَرَبَ أَجَلُكَ وَحَانَ قُدُوْمُكَ إِلَيَّ فَاسْتَحْيِ مِنِّيْ فَأَنَا أَسْتَحْيِ مِنْ شَيْبَتِكَ أَنْ أُعَذِّبَكَ فِى النَّارِ .
Dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Sesungguhnya Allah Ta’ala memandang wajah orang tua setiap pagi dan petang dan berfirman; Wahai hamba-Ku! Usiamu telah tua, kulitmu telah keriput, tulang-tulangmu telah rapuh dan masa kehadiranmu kehadapan-Ku telah dekat maka merasa malulah kepada-Ku, karena sesungguhnya Aku merasa malu lantaran usia tuamu untuk menyiksamu dalam neraka”.
Hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik di atas memiliki dua perspektif pelajaran yang bisa kita petik. Yang pertama adalah himbauan kepada orang-orang yang sudah tua untuk senantiasa taat kepada Allah SWT.
Lalu pelajaran yang kedua diperuntukkan kepada hamba-hamba Allah yang masih muda. Bahwasanya mereka yang masih muda supaya memuliakan orang-orang tua.
Dilihat dari segi adab dan akhlak pun jelas adanya. Bahwa seorang yang masih muda harus menghormati yang lebih tua darinya.
Dikisahkan suatu ketika sayyidina 'Ali ra pergi ke masjid dengan tergesa-gesa hendak melaksanakan shalat shubuh secara berjama'ah. Di tengah perjalanan dia berjumpa dengan seorang kakek yang berjalan di depannya dengan tenang dan lamban. Meski demikian, Sayyidina Ali tidak mendahuluinya sebab memuliakan dan mengagungkan shifat tuanya, hingga masuk waktu terbitnya matahari.
Ketika sampai di depan pintu masjid, ternyata kakek tersebut tidak masuk ke dalam masjid. Barulah sayyidina 'Ali mengerti bahwa kakek tadi adalah orang nashrani. Lantas dia masuk ke dalam masjid dengan keheranan, sebab menemukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan ruku' dan memanjangkan ruku'nya se ukuran dua kali ruku', sehingga Sayyidina 'Ali bisa melaksanakan ruku' bersama Rasulullah SAW.
Usai shalat, sayyidina 'Ali ra bertanya ; "Wahai Rasulallah! Mengapa dalam shalat ini tuan memanjang ruku', padahal tuan tidak pernah melakukan hal seperti in?". Rasulullah SAW menjawab; "Ketika aku ruku' dan membaca 'Subhaana Robbiyal 'Adziimi' seperti biasanya, dan ketika aku hendak mengangkat kepalaku, tiba-tiba datanglah malaikat Jibril 'alaihissalam dan meletakkan sayapnya di punggungku serta menahanku dalam waktu yang cukup lama. Setelah ia mengangkat sayapnya barulah aku mengangkat kepalaku". Para shahabat bertanya; "Mengapa malaikat Jibril melakukan hal itu?" Rasulullah SAW menjawab; "Aku tidak bertanya kepadanya tentang hal itu".