Semua pendidik tentu menginginkan peserta didiknya aktif belajar. Bukan hanya sekedar terlihat aktif, tetapi hasil belajarnya juga meningkat. Oleh sebab itu, banyak upaya yang terus dilakukan oleh pendidik agar peserta didik terus termotivasi belajar.
Keaktifan belajar peserta didik menjadi fokus diskusi kami di kegiatan Pokja Manajemen Operasional (PMO) level sekolah kali ini. Peserta diskusi daring, pendidik, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) angkatan 3, secara bersama-sama mencari akar masalah dari ketidak aktifan belajar mereka.
Dalam diskusi kami, penggunaan HP yang berlebihan menjadi salah satu penyebab kurangnya motivasi belajar peserta didik. Penggunaan HP tidak digunakan secara proporsional. Lagi pula, jika peserta didik kembali ke rumah masing-masing, perlu adanya kontrol penggunaan gaget mereka oleh masing-masing orang tua.
Bukan dilarang menggunakan HP pada saat pembelajaran, tetapi penggunaannya tentu harus mendukung proses pembelajaran. HP dapat memberikan dampak positif kepada mereka jika digunakan dengan baik dalam pembelajaran. Demikian juga, HP dapat menjadi hal buruk bagi peningkatan belajar mereka jika penggunaannya lebih banyak ke hal-hal diluar pembelajaran.
Pendidik perlu secara bijak memanfaatkan pengguanaan HP peserta didik dalam pembelajaran. Peserta didik tidak bisa lagi dihindarkan dari penggunaan HP. Sehingga pendidik tertantang agar dapat merancang pembelajaran yang menarik minat mereka, termasuk memanfaatkan HP atau teknologi dalam pembelajaran.
Selain itu, faktor penyebab kurang aktifnya sebagian peserta didik dalam pembelajaran, menurut peserta diskusi adalah pembelajaran selalu monoton dilaksanakan di dalam kelas. Pembelajaran akan lebih menarik jika sesekali dilaksanakan di luar ruang kelas. Pembelajaran perlu suasana yang menarik dan berbedah. Sesekali peserta didik belajar di bawah pohon atau di lingkungan terbuka akan lebih menarik dibandingkan mereka terus belajar di ruangan dan suasana yang sama.
Dari akar masalah yang ditemukan, kami menyepakati beberapa langkah solutif untuk mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran, diantaranya;
1. Indentifikasi karakteristik peserta didik
Langkah ini sebagai langkah awal untuk merancang pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik. Pendidik perlu mengetahui jumlah dan nama-nama peserta didik yang kurang aktif dalam pembelajaran.
Kita harus memiliki data yang pasti tentang kondisi peserta didik kita. Jangan sampai kita mengeneralisir semua peserta didik kita tidak aktif. Padahal, faktanya di dalam satu pembelajaran tentu ada peserta didik yang terlihat aktif mengikuti pembelajaran.