Mohon tunggu...
Agustan Ogut
Agustan Ogut Mohon Tunggu... Guru - A Father, Teacher, Reader, Writer

Menulis untuk mengikat ilmu, berbagi, dan keabadian. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lokakarya Perencanaan Pembelajaran 1 Program Sekolah Penggerak Angkatan 3

28 Agustus 2023   10:20 Diperbarui: 28 Agustus 2023   10:24 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah Penggerak (SP) Kota Palopo mengikuti kegiatan lokakarya perencanaan pembelajaran 1. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulawesi Selatan pelaksanaanya dipusatkan di SD IT Darussalam Jl. KH.M. Ramli Kompleks Masjid Agung Kota Palopo.

Selain SP Kota Palopo, ada juga SP dari Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur yang bergabung pada kegiatan ini. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Agustus 2023 berlangsung selama satu hari atau setara dengan 8 (delapan) jam Pelajaran.

Peserta lokakarya SP dari kota palopo, yakni SDN 25 Sabbangmparu, SDN 60 Salu Battang, SMPN 3 Palopo, SMPN 11 Palopo, dan SMPN 12 Palopo dan peserta dari Kabupaten Luwu Utara, yaitu UPT SDN 131 Tarra Tallu, serta peserta dari Kabupaten Luwu Timur yang bergabung dengan Palopo adalah SD Negeri 175 Kawarasan.

Peserta dari masing sekolah penggerak terdiri dari empat orang, masing-masing dari unsur pengawas sekolah, kepala sekolah, dan dua orang guru. Sebanyak dua puluh delapan orang peserta yang turut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.

Kegiatan lokakarya SP angkatan 3 yang difasilitasi oleh Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) merupakan pertemuan antara pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru dalam lingkup kabupaten/kota untuk mendiskusikan bagaimana pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru dapat melakukan implementasi kurikulum merdeka dan sekaligus untuk mengembangkan kompetensinya.

Adapun topik dari kegiatan lokakarya ini adalah Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik. Maksudnya bahwa kegiatan ini secara khusus membahas bagaimana mewujudkan pembelajaran serta ekosistem sekolah yang berpusat/berpihak pada peserta didik.

Beberapa sesi kegiatan yang diikuti, di antaranya:

  • Perkenalan diri. Seluruh peserta diminta untuk saling berkenalan satu sama lain. Masing-masing peserta mencari peserta yang mereka belum kenal dan selanjutnya peserta tersebut diminta untuk memperkenalkan diri dan dua orang peserta lainnya dengan menyebutkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki. Ada makna dari perkenalan ini. Setiap peserta, masing-masing memiliki persamaan dan perbedaan karakteristik. Setiap peserta memiliki hobi, ciri fisik tertentu, dan sampai pada karakter, sifat yang unik dan semua itu mungkin saja ada kesamaan atau perbedaan. Sesi perkenalan ini menggambarkan bahwa keberagaman tentu ada pada setiap kelompok.
  • Mulai dari diri. Pada sesi ini, peserta menuliskan pengalaman mereka dalam menerapkan konsep keberagaman peserta didik, pembelajaran, dan ekosistem sekolah yang berpusat/berpihak pada peserta didik yang selama ini telah diterapkan di masing-masing satuan Pendidikan.
  • Eksplorasi konsep. Pada kegiatan eksplorasi konsep, peserta menonton tiga video yakni; video memahami keragaman dan keunikan murid, strategi pembelajaran berdiferensiasi, dan video praktik Pendidikan yang memerdekakan SD 010 Bongan.
  • Ruang kolaborasi. Pada sesi ini, peserta berdiskusi dalam kelompok masing-masing tentang ekosistem sekolah, pembelajaran, serta tantangan, peluang, dan hambatan dalam mewujudakan ekosistem dan pemebelajaran yang berpihak pada peserta didik. Peserta menganalisis kasus tentang ekosistem dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta menuliskan apa yang dilakukan, langkah-langkahnya, serta tantangannya dalam menciptakan ekosistem yang berpihak pada peserta didik.
  • Refleksi terbimbing. Setiap peserta merefleksikan pemahaman mereka tentang ekosistem dan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik dengan menjawab beberapa pertanyaan yang telah disediakan oleh fasilitator, dan di akhir refleksi Fasilitator tidak lupa memberikan penguatan materi.
  • Demonstrasi kontekstual. Pada tahap ini, pengawas sekolah bersama dengan kepala sekolah merancang kebijakan yang membangun ekosistem sekolah yang berpusat pada peserta didik. Sedangkan, guru diminta untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berpusat pada peserta didik. Setelah itu, dua orang guru sebagai perwakilan tampil melaksanakan micro teaching (simulasi mengajar) atas rencana pembelajaran yang telah disusun. Dan di akhir sesi, kepala sekolah melaksanakan simulasi supervisi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru. Selanjutnya, pengawas sekolah melaksanakan simulasi couching terhadap kepala sekolah yang telah melaksanakan supervise.

Simulasi mengajar: Dokpri
Simulasi mengajar: Dokpri
  • Elaborasi pemahaman. Di kegiatan elaborasi, peserta mempresentasikan hasil refleksi atas pelaksanaan simulasi mengajar dan membuat kebijakan yang membangun ekosistem sekolah yanh berpusat pada peserta didik.
  • Koneksi antar materi. Peserta menjawab pertanyaan dan menanggapi beberapa pendapat untuk menggambarkan keterhubungan materi. Keberagaman (diversity), keadilan (equity), inclusi (inclusion), dan pembelajaran terdiferensiasi merupakan rangkaian materi yang saling berkaitan untuk menciptakan ekosistem sekolah dan pembelajaran yang perpusat/berpihak pada peserta.
  • Rencana aksi nyata. Sebelum lokakarya diakhiri, peserta diminta untuk menyusun rencana aksi nyata yang akan dilakukan oleh sekolah dalam waktu dekat. Peserta menjawab pertanyaan terkait rencana membangun ekosistem dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, potensi dan tantangan yang mungkin dihadapi dalam realisasi rencana, solusi yang akan ditempuh untuk mengatasi tantangan, waktu pelaksanaan dan siapa terlibat pada kegiatan, serta apa yang dilaksanakan agar kegiatan dapat dilaksanakan dengat terencana, konsisten, dan berkelanjutan.

Kegiatan lokakarya ini memberikan pemahaman bahwa kita perlu memahami keberagaman, keadilan, inclusivitas, dan pembelajaran berdiferensiasi untuk mewujudkan ekosistem dan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.

Semoga kita semua konsisten menerapkan sehingga tercipta ekosistem sekolah dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik karena tercapainya hasil belajar yang bekualitas adalah tanggung jawab Bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun