[caption id="attachment_201404" align="aligncenter" width="300" caption="kuda Sumba. foto: google.co.id"] [/caption]
Selamat! Ia Lebaranmu, Lebaran Kita Diiringi derap kaki Kuda Sandelwood dan riuh tiup angin Sabana Sumba, saya dan keluarga ucapkan "Selamat Hari Raya Idulfitri" kepada para Sahabat/Kompasioner yang merayakannya. Tapi pada prinsipnya, kita semua merayakan Idulfitri dalam dimensi sosialnya. Ia Lebaranmu, Lebaran kita..... Mengapa? Karena Idulfitri adalah peristiwa suci yang menghubungkan atau membangkitkan hubungan sosial kita untuk guyub dalam persaudaraan sebagai anak masyarakat, anak bangsa dan anak Allah yang sama. Sejatinya atau semestinya, setiap kali hari besar keagamaan apa pun tiba, ia menjadi momentum yang menggembirakan bagi pemeluk agama apa pun sebab saat itu adalah momentum orang berusaha menjadi lebih baik. Logikanya, jika setiap kita menjadi lebih baik, ya kita-kita juga yang mereguk untung.
Jadi, "Selamat Hari Raya Idulfitri".
Mari meningkatkan persaudaraan kita.....
Salam hangat dari Sumba yang udaranya sedang kering dan hawanya tengah dingin. Agust Dapa Loka dan keluarga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H