Mohon tunggu...
Agust Dapa Loka
Agust Dapa Loka Mohon Tunggu... profesional -

Guru pada SMA Anda Luri Waingapu, Sumba Timur, NTT. Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP (sekarang universitas)Sanata Dharma, Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Agar Kau Hidup

12 April 2018   11:11 Diperbarui: 12 April 2018   11:11 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jam dinding berdetak menakutkan

begitu cepat dalam hitungan bagai tambur

ditabuh memburu gerak tari wanita purba

menyongsong kemenangan lakinya di medan berbau kematian

Tergopoh mereka  menyusur lorong

membelah kerumunan orang-orang yang tak tahu menghitung waktu

matanya segera beradu dengan tatap mataku yang tersengat  nasib

berharap panas suhu tubuhnya kan segera menghangatkan harapan

Dipegangnya jantungku

memperhitungkan berapa lagi panas tubuhnya harus ia alirkan

buat menerobos dingin urat-uratku yang kaku mulai beku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun