Jadi, mereka sejatinya ingin mengamankan nilai investasinya di Freeport Indonesia agar tetap tinggi dan terus berkembang untuk waktu yang sangat lama. Semua itu demi para investor yang telah menggelontorkan dana sangat besar untuk mengambil alih kendali Freeport McMoran pada tahun 2015 lalu, setelah Freeport McMoran terlilit utang 20 miliar dollar AS.
PT. Freeport Indonesia tidak bisa lepas dari perusahaan induknya, jadi harus dilihat secara komprehensif dengan melihat juga Freeport McMoran Inc, selaku induk perusahaan. Sebuah perusahaan yang sedang mengalami kerugian, nilai sahamnya pada pekan lalu turun pada level terendah dalam satu bulan ini, ke level US14,91 per saham. Â
Bisa jadi, ini yang mendorong mereka berusaha dengan segala cara agar asetnya di Papua tetap aman dan selalu menghasilkan profit besar
Indonesia Semakin Tegas
Ancaman Freeport tersebut tidak membuat pemerintah 'keder' dan tunduk. Justru malah membuat pemerintah semakin tegas dalam menjalankan amanat undang-undang. Menteri ESDM Ignatius Jonan mengatakan bahwa Freeport, sebagai sebuah perusahaan semestinya melakukan bisnis dengan baik di Indonesia, bukan malah berperkara.
Namun begitu, Menteri Jonan menegaskan, jika Freeport tetap ingin membawa ke Mahkamah Arbitrase International, maka itu lebih baik daripada menggunakan isu pemecatan karyawan sebagai alat penekan pemerintah. Sementara, Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, bahwa pemerintah akan meminta PT Freeport Indonesia menghentikan operasinya setelah tahun 2021, jika kalah dalam arbitrase nanti. (Sumber)
Bisa jadi, dengan sikap tegas pemerintah ini, akan mengakibatkan tekanan politik dari pemerintah Amerika kepada pemerintahan Jokowi, Â namun, dengan dukungan dari dari seluruh lapisan masyarakat melalui perwakilannya di DPR, melalui organisasi-organisasi kemasyarakatan dan tokoh-tokoh masyarakat, maka bangsa Indonesia akan mampu mengatasi tekanan tersebut.
Apalagi kondisi pemerintahan Trump saat ini juga sedang mengalami tekanan di dalam negerinya akibat kebijakan anti Islamnya. Akankah dia juga akan secara vulgar mengancam dan menekan Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia?? Saya kok sangsi.
Saya berharap, semoga segera terjadi kesepakatan bisnis yang saling menguntungkan bagi bangsa Indonesia dan juga Freeport selaku investor. Sekian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI