Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lebih Beriman Justru Makin Mudah Tersinggung?

17 Februari 2017   08:26 Diperbarui: 17 Februari 2017   08:50 2766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: quitday.org

Sebaliknya, agar biji bisa tumbuh menjadi sebuah pohon yang subur dan berbuah banyak, maka dibutuhkan cahaya matahari yang optimal. Artinya dinding-dinding penyekat harus ditiadakan dan biarkan cahaya datang menyinari dari segala arah.

Untuk menjaga pohon tersebut dari gangguan binatang atau tangan jahil, maka dinding-dinding penyekat diganti dengan pagar berlobang, sehingga cahaya matahari masih bisa masuk.

Begitu juga dengan keimanan seseorang, jika menerima ‘cahaya kebenaran’ dari berbagai arah, dari berbagai ajaran dan kitab suci, kemudian percayakan kepada akal dan hati nurani untuk memagari serta mengolahnya, maka keimanan orang tersebut akan bisa tumbuh secara baik. Akan menjadikannya sebagai pribadi yang lapang hati, toleran, tidak mudah tersinggung apabila keyakinannya dihina dan dilecehkan, serta bisa menerima  berbagai perbedaan yang ada.

Sebaliknya, orang yang ‘kerdil iman’ adalah mereka yang selalu curiga dan bahkan tidak mau menerima keterbukaan dan pluralitas. Mereka hanya tahu dan mau dengan versinya sendiri, yang monoton dan diulang-ulang setiap tahun. Bila ini berlanjut terus, maka akan bisa mereduksi secara kuantitas dan kualitas kreatifitas anak bangsa.

Demi kemajuan bangsa kedepan, dibutuhkan dorongan dari masyarakat dan negara untuk terciptanya kondisi masyarakat terbuka. Setiap individu, dengan hati dan akalnya bebas menerima segala macam informasi, sepeti pengetahuan, budaya, paham keagamaan, keyakinan, dan lain-lain tanpa rasa takut. Kemudian bebas pula menyaring dan mengolahnya untuk menghasilkan buah yang baik dan banyak.

Orang yang bagaikan pohon yang berbuah, adalah orang yang dengan bakat dan pengetahuan yang dimilikinya, selalu berbuat baik bagi orang lain serta alam sekitarnya. Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun