Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Akademik LCC Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cancel

2 Juni 2012   04:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:29 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seseorang yang mungkin saja membuat resah. Hilang seketika ketika tidak ada gunanya memikirkan dia. Hutang yang banyak hingga meresahkan hingga keluarga seketika pupus tatkala kita masih bisa mengupayakan untuk menyicilnya. Dan ia menyetujuinya. Relakasasi kadang membuat seseorang merasa tentram kendati ia duduk diatas bara api. Kendati ia ada diantara orang-orang yang sibuk. Seperti bermetamorfosis menunggu saatnya bergelimpahan dan bermekaran.

Ada satu masa ketika kegagalan dianggap sesuatu yang mendamaikan. Ada satu masa ketika kita meresa kegagalan akan berbuah kebaikan. Tanpa sadar atau tidak itu yang kita inginkan. Tapi apakah ada orang yang mau terus gagal dalam hidupnya?tidak ada. Begitupun orang yang gagal tidak mau mengalami kejadian serupa.

Cukup kegagalan menjadi alas pengalaman dimana akan ia beritakan agar tak ada lagi yang merasakan kegagalan yang menyakitkan. Seperti apa yang menimpa dirinya. Apakah ia bisa menghasilkan sebuah uang? Jika meratapi kegagalan bisa mendatangkan uang maka ia tak akan menyesal.

Tak ada manusia yang mau dan mampu untuk terus berada dalam putaran roda paling bawah. Ia juga ingin merasakan bagaimana kesuksesan dan berlimpahan. Maka dari itu orang gagal adalah orang yang berkemauan. Orang gagal adalah orang yang mau merubah masa depan. Orang gagal adalah orang yang tidak mau aturan lama. Ia sudah pengalaman dan merasakan aturan yang tidak bisa ia pakai. Ia membutuhkan ramuan baru. Ide baru. Cara baru. Dan pandangan baru. Ia mau berubah.

Apakah kegagalan akan membuat ia patah arang. Ya. Kegagalan bisa membuatnya banting haluan. Memperkirakan bagaimana kelanjutan masa depan. Dan membuat rencana lebih matang. Supaya tidak lagi terjerat kasus kegagalan abadi.

Orang gagal adalah orang pintar. Orang gagal adalah orang cerdas. Ia berani melakukan apa yang tidak dilakukan orang. Ia berani melakukan apa yang tidak mau orang lain lakukan. Ia berdiri diatas pendiriannya. Ia berdiri diatas cara pandangnya. Ia hanya sedikit nekad dan hasil dari coba-coba.

Mencoba sesuatu yang sudah ada rumusnya saja beresiko kegagalan. Apalagi orang yang mencoba resepnya sendiri. Orang yang mencoba idenya sendiri. Berani ambil resiko tinggi.

Bagi orang lain mungkin ia gagal karena jatuh diatas titian jalan yang ramai dijalani kebanyakan orang. Bagi orang lain mungkin ia gagal karena ia tergelincir diatas rumus yang umum dilakukan orang. Tidak sepandangan. Tidak searah. Tidak normal.

Hidup bukanlah kehidupan. Hidup ya hidup. Semua makhluk bisa hidup. Tumbuhan menggerakan kuncupnya. Air mengalirkan airnya. Matahari beredar dengan porosnya. Sedangkan kehidupan adalah perjalanan sehari-harinya.

Berani ambil jalan sendiri.

Janganlah bersedih atas kegagalan yang dicapkan orang. Berjuanglah menurut apa yang hendak kau yakinkan. Karena jalan manusia tidaklah sama. Orang sakit minum obat yang sama pun tidak dapat dipastika ia sembuh. Banyak alternatif yang lain. Bersabarlah dan mendekatlah pada Tuhan sekalian alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun