Mohon tunggu...
Agus Suriadi
Agus Suriadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang mahasiswa dan guru bagi para siswa menjadikan saya mengerti kegalauan dalam proses belajar maupun mengajar. Hal ini membuat saya ingin terus membuat orang lain termotivasi melalui tulisan dalam proses hidup. Hidup itu belajar dan belajarlah untuk hidup.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Banjir Bisa Saja di Kota Seribu Sungai

2 Februari 2014   12:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:14 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banjarmasin kota seribu sungai. Kota yang dari dulu kala terkenal dengan jajaran sungai-sungai sampai sungai kecilnya ini melakukan pembenahan. Mencoba menarik hati wisatawan dengan perbaikan pesona sungai. Sayangnya sungai -sungai itu tidak banyak lagi bahkan sungai kecil ibarat hilang termakan daratan.

Sungguh jika kita melihat potensi kota Banjarmasin sangatlah besar. Kawasan yang dinilai aman dari bencana inipun kini seolah mulai dirundung muram. Banjir akibat air sungai yang pasang sudah sering terjadi setiap tahunnya bahkan makin meninggi. Kala hujan turun jalan raya diberbagai kawasan tak mampu mengalirkan air hujan secara sempurna di got-got yang tertutup oleh bangunan bangunan yang menjulang sebagai rumah perdagangan.

Dimana salahnya bisnis kota Banjarmasin. Sebenarnya tidak ada yang salah sayangnya tata kota yang menjadi permasalahan. Tata kota tidak hanya terfokus pada penyediaan taman dan hutan kota tapi juga bagainana saluran-saluran air bisa berjalan dengan baik tanpa masalah. Bandingkan dijalan-jalan yang ketika hujan membanjiri jalanan.

Kita sedang menjadikan kota Banjarmasin sebagai pusat perdagangan Kalimantan Selatan tapi kita kadang tidak memperhatikan kemajuan bisnis yang besar membuat pembangunan secara besar-besaran akan terjadi dan jika tidak ada aturan yang jelas akan itu maka jangan bingung ketika hujan tak bisa berhenti maka aliran air yang harusnya lari ke sungai tak bisa lari kemana-mana.

Potret kota kita Banjarmasin harus menjadi rujukan agar tidak seperti kota lain. Jangan biarkan air menjadi musuh padahal jika tata kota diperhatikan, pembangunan ruko-ruko dengan instruksi yang jelas maka tidak akan menjadi problematika. Rawa-rawa yang katanya mampu menyerap air sudah tertutup semen-semen yang memenjarakan air untuk diserap. Semoga banjir bukan bencana yang di tunggu tapi bisa kita tanggulangi dengan pendirian pusat bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun