Mohon tunggu...
Agus Suradimanto
Agus Suradimanto Mohon Tunggu... -

written by : Agus Suradimanto (Industrial Engineering Student, University Mercu Buana, Jakarta)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Solusi Penggunaan Gasohol Untuk "SAVE OUR PLANET"...

2 Juli 2011   02:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:00 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“save our planet” menjadi topik yang terhangat akhir-akhir ini. Apakah yang menjadi alasannya?, semua orang sudah banyak yang tahu. Pemanasan global adalah alasan yang tepat, karena bumi kita ini yang semakin tua semakin banyak pula penyakit yang dideritanya. Salah satu faktor utama dari penyebab pemanasan global adalah karena polusi udara kita ini yang sudah tidak dapat lagi terelakkan. Seperti kala kita terserang penyakit paru-paru akibat terlalu lama kita menghisap asap rokok, kita membakar dan lama kelamaan menumbuhkan bibit-bibit penyakit kita sendiri.

Berbicara tentang polusi udara yang menjadi salah satu faktor global warming, banyak hal yang menjadi akar terciptanya polusi tersebut. Asap-asap industri yang melimpah ruah terbuang ke langit, asap-asap kendaraaan bermotor yang ada di perkotaan besar, dan polusi akibat rumah tangga itu semua yang menjadi pelopornya. Asap hitam dan asap putih adalah pencemar yang sama-sama berbahayanya, yang biasanya dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Asap hitam banyak dikeluarkan oleh kendaraan yang berbahan bakar solar dan asap putih oleh kendaraan berebahan bakar bensin.

Dalam hal ini kita akan berbincang-bincang tentang faktor asap-asap kendaraan bermotor, sebagai upaya kita yang mungkin bisa kita lakukan untuk berkontribusi dalam masalah kita ini. Ternyata ada salah satu upaya yang dapat kita lakukan dalam mengurangi asap polusi yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor kita sehari-hari. Menurut sebuah penelitian mahasiswa universitas Diponegoro telah dilakukan sebuah penelitian tentang penggunaan gasohol dan telah ditemukan tentang pengurangan pembuangan emisi udara. Dan ternyata penggunaan bensin dapat kita alihkan dengan penggunaan gasohol. Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar terbarukan yang potensial untuk keperluan ini, karena dapat dicampur dengan bensin (premium) menjadi gasohol. Biotanol sebagai salah satu bahan bakar alternatif masyarakat belum diterapkan sama sekali karena masih dalam tahap penelitian dan uji coba. Padahal di Indonesia, banyak sekali sumber daya alam hayati yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi biotanol. Penggunaan etanol sebagai bahan bakar didasari oleh sifat etanol murni yang cukup mudah terbakar dan memiliki kalor-bakar netto besar, yakni 21 MJ/liter (kira-kira 2/3 dari kalor-bakar netto bensin). Penggunaan bioetanol umumnya sebagai pencampur seperti pada bahan bakar gasohol. Dan inti dari penggunaan ini adalah pada proses dan kadar campurannya karena itu yang menjadi pengaruh pada pembakaran di mesin.

Pencampuran etanol juga sangat berpengaruh akan emisi yang dikeluarkan kendaraan. Semakin sedikit etanol yang digunakan semakin sedikit pula emisi yang dihasilkan. Baik itu emisi CO, NOx, Sox, dan CO2. Walaupun pengurangan etanol dalam campuran berpengaruh pada jarak tempuh yang dihasilkan oleh kendaraaan, akan tetapi nilai dari pengaruh tersebut sangat sedikit jadi tidak perlu dipertimbangkan.

Upaya inilah yang harus dilakukan pemerintah guna disamping pengurangan subsidi untuk premium. Karena penggunaan gasohol ini sangat lebih efisien dan terutama pada pengaruh emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan yang ujung-ujungnya menjadi masalah polusi.

Jangan salah juga akibat dari pencemaran udara tidak hanya berakibat buruk saja pada kesalamatan bumi kita ini. Efek yang sebenarnya menjadi masalah penting adalah tentang efek polusi tersebut bagi kesehatan kita ini. Banyak penyakit yang dapat ditimbulkan seperti Bronchitis kronika, Emphysema pulmonum, Bronchopneumonia, Asthma bronchiale, Cor pulmonale kronikum,Kanker paru,Penyakit jantung, Kanker lambung dan penyakit pernafasan lainnya. Maka dari itu kita juga harus lebih terhadap pencemaran udara terutama untuk diri kita sendiri dan kehidupan orang lain.

Sumber :

“Seminar Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Kimia UNDIP 2009”

https://halamanputih.wordpress.com/tag/bahaya-asap-kendaraan/

http://health.detik.com/read/2009/11/25/163004/1248761/766/menghirup-asap-kendaraan-picu-penyakit-mental

http://radmarssy.wordpress.com/2007/02/06/dampak-polusi-asap-kendaraan-bagi-kesehatan/

untuk melihat lebih tentang ilmu kimia :

http://industri18agussuradimanto.blog.mercubuana.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun