Mohon tunggu...
Agus Sukoco
Agus Sukoco Mohon Tunggu... -

Pria kelahiran Purbalingga, 3 September 1976 memulai keaktifannya di masyarakat di organisasi kepemudaan di Purbalingga. Sejak muda menyukai buku-buku bertema sufiistik, sosial dan politik. Hingga saat ini menggiati Forum Maiyah Juguran Syafaat di Purwokerto. Beberapa tulisannya dimuat di koran lokal Banyumas. Bersama komunitasnya merintis mini album berjudul ‘Tahta Cinta’, sebuah karya musik independen yang bercerita tentang perjalanan hidup. Aktivitas kesehariannya menjadi staf di salah satu perusahaan daerah di Purbalingga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketidakpastian yang Lebih Pasti

7 Mei 2015   00:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:18 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tuhan memberi 'jaminan' rejeki dengan pintu yang bernuansa 'petak umpet', misalnya Tuhan berkata, " Akan aku beri kalian rejeki dari jalan yang tidak disangka-sangka". Modus yang sedang Tuhan tawarkan ini tentu bukan tanpa maksud. "Jalan tak disangka-sangka" itu ternyata adalah metode Tuhan untuk menciptakan situasi tawakal terus menerus bagi manusia. Bagi orang yang merasa sudah bisa membangun kedaan yang pasti dalam hidupnya, dimana kebutuhan ekonominya sudah berada pada tingkat bisa menjamin sampai tujuh turunan, sesungguhnya dia sudah kehilangan kenikmatan 'harap-harap cemas' dalam menjalani kehidupan. Situasi psikologis 'harap-harap cemas ' itulah sesungguhnya ruang sangat mesra untuk menikmati kehadiran Tuhan melalui mekanisme 'jalan rejeki yang tidak disangka-sangka'.

Orang modern akan menganggap 'rejeki melalui jalan yang tidak disangka-sangka' adalah sebuah ketidakpastian, maka mereka membangun keadaan yang dianggapnya lebih pasti yaitu menumpuk-numpuk harta dengan cara apapun. Tetapi jika yang primer bagi kita adalah kehadiran Tuhan, maka kepastian adalah justru tersedianya ruang dalam jiwa kita untuk menemukan situasi tawakal. Disinilah urgensi dan relevansi tawaran dari Tuhan berupa modus rejeki yang tidak disangka-sangka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun