Mohon tunggu...
agussugito
agussugito Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Soal Ahok dan Penulis PIPI

17 Mei 2016   11:05 Diperbarui: 17 Mei 2016   11:10 1743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membaca Tempo.co metro Selasa ,tanggal 17 Mei 2016,  judul artikelnya " Diberitakan terseret Podomoro, Ahok minta Tempo klarifikasi. Isi artikel antara lain menyebutkan ,Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama , mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Tim redaksi kantor berita Tempo  inti media , untuk menanyakan pemberitaan berjudul " Agung Podomoro seret Ahok , yang dimuat pada terbitan Tempo pada Rabu tanggal 11 Mei 2016.

Intinya Ahok mengatakan agar pihak Tempo harus mengklarifikasi dari mana mereka mendapatkan informasi adanya permintaan uang kontribusi sekitar 392 milyard dari pihak dia . Ahok mengatakan " Kamu [ tempo ] harus harus klarifikasi , karena KPK udah mengatakan enggak ada, dan saya waktu dipanggil juga enggak ada, dan saya juga udah cek yang Kalijodo, Kalijodo kami keluar duit enggak ? enggak ternyata " demikian Ahok.

Ahok merasa difitnah , akibat pemberitaan Tempo tanggal 11 Mei 2016. dalam data tertulis nama Ahok dalam judul "  Daftar kontribusi tambahan [ bukan CSR ] yang diterima Ahok dari Agung Podomoro Land."

Ahok mengakui, usai pemberitaan itu muncul, hubungannya masih baik dengan Tempo, dan tidak akan menuntut kepengadilan, seperti apa yang diberitakan beberapa media beberapa waktu yang lalu." Enggak, kami dengan Tempo hubungannya baik, Aman .Saya udah ngomong sama redaksinya ada apa ini ? dapat dari mana ini ? ya kayak teman saja, saya udah tanya . demikian Ahok.

Beberapa hari ini beberapa tulisan diangkat di Kompasiana tentang dana tambahan bukan CSR ini. bahkan Revaputra Sugito, seperti pahlawan menulis di Kompasiana tanggal 15 Mei 2016 dengan judul " Akhirnya Saya mendukung Ahok, masalah Hukum harus dituntaskan " inti tulisannya adalah Revaputra mendukung Ahok menggugat Agung Podomoro, Tempo dan KPK. [ seolah olah mendukung , tapi dugaan saya dipikiran Revaputra biar Ahok membuat keonaran ] jadi ada bahan tulisan si Revaputra dan order menulis masuk lagi.

Namun setelah saya membaca pertemuan Ahok dengan redaksi Tempo, seperti ditulis diatas, saya berkesimpulan bahwa tulisan Revaputra Sugito itu , tidak lebih dari penulis PIPI.[ PENULIS INTRIK PENYEBAR ISUE ] . dengan Tulisannya itu Revaputra Sugito  menyebar isue dan membuat intrik agar Ahok menuntut Tempo harapannya agar Ahok dan Tempo berkelahi , agar hubungan mereka berantakan.demikian juga dorongan Revaputra mendorong Ahok menuntut KPK, agar terjadi konflik antara Ahok dan KPK demikian juga dengan Agung Podomoro AHok dan Podomoro dibenturkan.., itulah analisa saya dibalik tulisan Revaputra yang seolah olah  mendukung Ahok itu.  

Yang pasti Ahok tidak melakukan penuntutan seperti yang diucapkannya. Ternyata Ahok tidak mau diadu domba termakan intrik dan isue., Menurut saya itulah kecerdasan Ahok, 

Ahok hanya  meminta supaya tempo melakukan klarifikasi , agar Publik dapat mengetahui duduk berita sebenarnya. Tapi bagi pembaca tidak cerdas  seperti Revaputra Sugito, berita mentah jadi bahan  Intrik dan Isue  yang dituangkan dalam sebuah artikel di Kompasiana. Keseimpulan saya , itulah tanda penulis dan pembaca yang tidak memfilter berita, yang menelan mentah mentah berita yang tidak jelas sumbernya. Tabel yang tidak jelas siapa yang mengeluarkan dan tidak ada yang bertanggung jawab dijadikan rujukan oleh si Revaputra.[ mungkin karena sudah sangat tidak sabar melihat   Ahok tidak ikut Pilkada DKI ] , itulah tanda seculun culunnya orang yang tidak memakai logika.  [pinjam istilah mau bilang bodoh ngak mentolo ] 

Beberapa penulis di Kompasiana ,saya melihat ada kecenderungan sebagai penulis PIPI.[ PENULIS INTRIK PENYEBAR ISUE ] terutama mengenai Ahok,  Rumor yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya diangkat dalam tulisan dengan harapan agar terbangun opini yang jelek terhadap Subyek  dalam hal ini Ahok , buat penulis PIPI yang penting beritanya terpublis, soal kebenaran tidak usah dipikirkan. 

Kenapa saya katakan penulis PIPI ? terus terang , saya sebagai staf rendahan di Bagian Humas di salah satu Kabupaten di Jawa Timur , sangat banyak mengenal penulis PIPI bahkan berteman dengan mereka, Penulis PIPI,salah satu cirinya adalah menebar tulisan yang sifatnya isue, berita diwarung kopi saja bisa diangkat jadi berita. dan melakukan intrik untuk adu domba antar pihak , 

Apakah ada penulis PIPI di Kompasiana  ? saya tidak tau.....Tapi kalau melihat ciri cirinya , saya mengatakan ada.kalau seperti teman saya penulis PIPI di daerah , biasanya Penulis PIPI  untuk menjelekkan lawan yang memberi order, atau untuk kepentingan pribadi si Penulis PIPI sendiri untuk menekan dan mengintimidasi pihak atau Subyek yang ditulis. atas permintaan lawan politik.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun