Mohon tunggu...
Agus Setiawan
Agus Setiawan Mohon Tunggu... -

Banyak yang belum ku pahami

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

(Yang Ringan-ringan) Tentang Syariat, Tarikat, Hakikat, Makrifat

18 November 2012   02:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:08 5766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Inilah syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat menurut pemahaman saya, dua yang diatas kurang lebih sudah saya jalani, namun untuk dua yang dibawah rasanya masih jauh, mudah-mudahan tulisan ringan ini ada yang bersedia memberi tambahan.

Syariat (tatacara atau aturan), sebelum seseorang memenuhi undangan untuk menghadap sang raja tentu ada aturan-aturan yang harus dipenuhi terlebih dahulu, misalnya harus bersih, memakai pakaian rapi dan sopan, dll. (tatacara sholat)

Tarikat (pelaksanaan atau praktek), Apabila tatacaranya sudah dipelajari dengan baik kemudian dilaksanakan maka bisa dikatakan sudah melewati wilayah syariat dan memasuki wilayah tarikat (praktek), sudah bersih, memakai pakaian yg rapi dan sopan, dan sudah sampai didepan gerbang istana sang raja. (sudah mejalankan sholat)

Hakikat (tatakrama atau adab), bukan sekedar aturan dan prakteknya saja, disini lebih mengutamakan penggunaan rasa, secara aturan meminta tambahan minum atau minta minuman yang sesuai dengan selera pada pelayan raja memang tidak dilarang bahkan para pelayan sudah diberi perintah oleh raja untuk melayani para undangan sebaik-baiknya, namun bila ditimbang dengan rasa maka itu akan menjadi berkurang tatakramanya, kurang dalam bersopan santun. Diundang ke istana itu suatu kehormatan, tapi masih minta dilayani yang bermacam-macam. (sholat itu anugrah tapi masih minta dikasih pahala, surga, bidadari, dll)

Makrifat (penyaksian atau pertemuan), dalam ruang pertemuan sang raja tentunya amat megah, semua terbuat dari emas permata, ada aneka hidangan lezat yang belum pernah dilihat sebelumnya, ada para pejabat, ada menteri, ada patih, ada panglima dengan pakaian yang semuanya serba gemerlap, bila tidak waspada maka akan silau dan terpesona dengan itu semua, sehingga lupa tujuan semula untuk bertemu dengan sang raja. Ada yang bilang diatas rasa ada yang namanya rasa sejati, dengan itu mungkin bisa terhindar dari silau dan terpesona kemegahan sang raja, dan bisa selamat untuk bertemu dengan sang raja. (belum ada contoh)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun