Mohon tunggu...
Em Agus Siswanto
Em Agus Siswanto Mohon Tunggu... penulis -

ingin belajar memahami.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Media Cetak Majalah Misteri Berakhir

21 Juni 2018   08:29 Diperbarui: 21 Juni 2018   09:24 3010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media cetak bergenre mistik supranatural yang bernama Majalah Misteri sudah berakhir sejak beberapa bulan lalu. Meskipun edisi terakhir nomor 656 masih terbit dalam bulan Februari-Maret 2018, namun praktis terbitan itu merupakan yang terakhir. 

Dalam suatu kejadian, Majalah Misteri pernah terlibat perseteruan dengan Deddy Corbuzier sekira Desember 2003 lalu. Sebagaimana ditulis Liputan 6, edisi 30 Desember 2003, perseteruan itu melibatkan Kalina Octarany-Deddy Corbuzier melawan Majalah Misteri. Kedua belah pihak resmi mengadu ke polisi. Kalina mengadukan Majalah Misteri, sedangkan majalah yang ketika itu digawangi Pemimpin Redaksi Ahmad Ediyanto mengadukan Deddy Corbuzier. 

Perseteruan ini muncul karena foto Kalina dipasang sebagai cover majalah yang mengulas soal mistis dan dunia gaib ini. Sementara Kalina mengaku tak pernah diberitahu atau dikonfirmasi oleh Majalah Misteri. Pemimpin Redaksi Majalah Misteri, Ahmad Ediyanto, menyatakan pihaknya sudah berusaha mengkonfirmasi ke Kalina.

Namun, usaha tersebut tak pernah berhasil. "Karena sudah didesak dateline, akhirnya kami tetap memakai foto Kalina. Dengan asumsi, antara Kalina dan fotografer sudah ada kesepakatan bahwa fotonya akan digunakan sebagai cover Majalah Misteri," ujar Ahmad Ediyanto. Di lain pihak, Kalina mengaku tak pernah membuat kesepakatan apapun dengan fotografer yang memang pernah memotretnya setahun sebelumnya. 

Bahkan, Kalina menyatakan sang fotografer sendiri tidak mengetahui bila foto tersebut dipinjam oleh Majalah Misteri. "Jadi awalnya, Majalah Misteri ini bilangnya meminjam foto saya ke pihak ketiga, bukan fotografer yang memotret saya. Dan pihak ketiga juga mengatakan bila mau membuat cover, hubungi Kalina dulu," ujar Kalina. Namun belakangan, kasusnya berhenti. Begitulah sekilas perjalanan Majalah Misteri yang sempat heboh dengan Deddy Corbuzier yang kini menjadi host Hitam Putih.

Tidak terbitnya Majalah Misteri yang berada dalam satu payung dengan harian Medan Pos di Sumatera Utara, sejauh ini belum diketahui penyebabnya. Selain tentu saja, derasnya arus media digital yang menggilas media cetak menjadi penyebab utama media fisik tidak mampu bersaing dengan media digital atau media online.

Arus informasi yang mengalir melalui media digital memang sangat cepat. Nyaris setiap detik terdapat informasi baru yang dapat dinikmati melalui ponsel. Sepanjang paket data yang mencukupi, informasi tampil dengan variasi berita melalui situs-situs online.

Faktor ekonomis menjadi pilihan utama para penikmat berita. Paket data jelas lebih murah dibandingkan membeli media cetak. Di sisi lain, informasi yang diperoleh jauh lebih banyak.

Dokumentasi Internet
Dokumentasi Internet
Pada akhirnya, Majalah Misteri yang berdiri lebih dari 30 tahun itu takluk dihadapan perkembangan teknologi yang semakin maju. Dengan harga terakhir Rp22.500,- setiap eksemplarnya, majalah ini tidak mampu lagi bersaing di pasaran.

Awak Majalah Misteri yang berjumlah sekira 22 orang, tidak sanggup menahan laju inovasi-inovasi yang terjadi pada media online. Atau mungkin saja para awak yang memang tidak memiliki sense untuk melakukan perubahan mendasar terhadap media yang dikelolanya. Kantor Majalah Misteri yang beralamat di Jalan Kramat 5 Nomor 11 B, Jakarta Pusat nyaris kosong dan tidak ada kegiatan apapun.

Lantas, bagaimana nasib para karyawan Majalah Misteri ? Inilah pertanyaan mendasar seputar tidak lagi beredarnya majalah ini. Beberapa karyawan majalah ini ada yang sudah bekerja lebih dari 20 tahun. Bahkan ada yang bekerja sejak awal majalah ini terbit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun