Jebolnya Pusat Data Nasional (PDN) beberapa waktu yang lalu membuat kita tidak habis pikir. Pusat data milik negara yang seharusnya mempunyai Tingkat pengamanan level dewa kok bisa jebol. Imbasnya, beberapa pelayanan yang mengandalkan PDN pun dibuat lumpuh.
Dari kejadian luar biasa ini muncul pertanyaan. Yang hebat para hacker tersebut, ataukan kita yang teledor?
Ah, biarlah mereka yang di atas yang mengatasi. Lebih baik kita fokus pada upaya menjaga data-data pribadi kita. Sebab sedikit saja teledor, bisa saja jadi musibah bagi kita.
Dari sekian banyak data pribadi yang kita miliki, sebebarnya KK dan KTP pun menjadi data pribadi yang harus kita jaga. Sebab sedikit banyak dalam 2 dokumen tersebut terdapat data-data tentang diri kita, termasuk Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Ironisnya, justru 2 dokumen ini yang sering kita sebar ke mana-mana dalam bentuk foto kopi. Ketika ada sebuah urusan yang mengharuskan mengumpulkan foto kopi KK dan KTP, dengan entengnya kita penuhi.
Tidak terbetik sedikit pun di benak kita tentang penyimpanannya. Atau juga jika foto kopi KK dan KTP sudah tidak digunakan, lalu ke mana pembuangannya.
Semua itu tidak pernah muncul di benak kita. Padahal jika kita mau berpikir, bisa-bisa foto kopian tersebut meluncur ke pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, manakala tumpukan foto kopian tersebut dijual sebagai kertas bekas.
Penipuan Menggunakan Foto Kopi KK dan KTP
Salah satu modus penipuan menggunakan foto kopi KK dan KTP ini pernah marak beberapa tahun lalu. Biasanya dikaitkan dengan undian dari salah satu produk.