Dewi Fortuna tengah menaungi Italia dalam laga dini hari tadi. Gol telat Zaccagni menghancurkan mimpi indah yang mulai dirangkai Luka Modric dan teman-temannya. Dalam laga yang digelar di Red Bull Arena, Leipzig ini Italia mampu menahan imbang Kroasia, 1-1.
Meski hanya hasil imbang, ternyata membawa nasib berbeda bagi kedua tim. Italia ibarat lolos dari lubang jarum, sedangkan Kroasia ibarat terlempar ke jurang tanpa dasar. Kroasia masing punya peluang lewat posisi ketiga terbaik, tapi kecil peluangnya.
Secara ball possession, keduanya cukup imbang. Namun dalam urusan peluang, Italia sebenarnya cukup banyak. Namun justru Kroasia yang meraih gol lewat sepakan Luka Modric pada menit ke-55.
Gol Modric sendiri menjadi penebusan. Sebab satu menit sebelumnya Modric gagal mengeksekusi tendangan penalti.
Namun bayangan indah di benak Luka Modric pupus seketika saat pertandingan memasuki babak injury time. Gol Italia terjadi pada menit ke-90+8, situasi yang tidak pernah terbayangkan siapa pun.
Meskipun gol itu hanya menjadi gol penyeimbang, namun secara lebih jauh gol menjadi killing the game. Sebab gol itu melemparkan Kroasia dari tiket babak 16 besar yang sudah di depan mata.
Bagi Italia, gol itu ibarat menjadi nyawa kedua mereka. Perjalanan tim yang kurang mengesankan sejak awal fase grup, ditutup dengan hasil minimal namun berarti maksimal.
Satu hal menarik dari gol Italia adalah keberadaan Riccardo Calafiori dalam proses yang terjadi. Hujaman tendangan Zaccagni tidak lepas dari peran Calafiori.
Gol itu tercipta lewat skema serangan kilat. Umpan manis yang dikirim Calafiori menjadi awal gol tersebut. Gol penting di masa krusial.
Sosok Calafiori sendiri adalah sosok yang menjadi pesakitan saat Italia ditekuk 0-1 oleh Spanyol. Satu-satunya gol yang terjadi di gawang Donnarumma adalah pantulan bola dari sang bek, Calafiori.