Kali Bangkong mungkin bagi sebagian masyarakat Magelang tidak familier, terutama mereka yang tinggal di bagian Selatan. Namun bagi masyarakat Magelang Tengah dan Utara familier banget. Tempat ini menawarkan arena ciblon yang murah meriah.
Kenapa Masyarakat Magelang bagian Selatan tidak begitu familier? Karena memang tempatnya di bagian utara. Tepatnya di belakang Waterboom Kalibening Payaman. Maka mereka lebih mengenal Waterboom Kalibening Payaman ini yang pernah jaya di zamannya.
Padahal Kali Bangkong itu letaknya persis di belakang Waterboom Kalibening Payaman, hanya berbatas tembok. Lebih jelasnya air yang mengalir di Kali Bangkong sendiri berasal dari mata air waterboom tersebut.
Keberadaan Kali Bangkong sendiri sejak awal tidak diperuntukan sebagai sarana rekreasi. Tempat ini dahulu merupakan tempat penduduk sekitar untuk melakukan kegiatan keseharian seperti mandi, mencuci dan lain-lain.
Sementara itu untuk tujuan wisata atau berenang, pengunjung lebih memilih ke Pemandian Kalibening Payaman, yang ada di atasnya. Pada sekitar tahun 80-an, kolam renang ini memang sangat terkenal di Kota Magelang.
Namun entah siapa yang memulainya, para pengunjung ternyata justru bergeser ke Kali Bangkong. Padahal secara fasilitas, jauh banget. Sebab yang ada hanya saluran air biasa dan penampungan air. Kesamaannya hanya pada kejernihan airnya yang sama dengan Pemandian Kalibening Payaman.
Sementara itu, Pemandian Kalibening Payaman direnovasi oleh pemerintah daerah. Ironisnya, pasca renovasi dengan berubah nama menjadi Taman Air Sabda Alam Kelibening justru sepi pengunjung. Sebaliknya, pengunjung Kali Bangkong justru membludak.
Daya Tarik dari Kali Bangkong jelas pada sisi gratisnya. Di tempat ini tidak ada retribusi. Kalaupun ada hanya sekedar untuk parkir kendaraan bermotor dan sewa ban jika membutuhkan.
Namun sisi plus yang lain lebih banyak lagi. Dengan kedalaman air setinggi dada dan air yang tidak mengalir deras, menjadi surga ciblon yang luar biasa.
