Ucapan Shin Tae-yong bahwa dirinya sudah dihubungi negara lain untuk melatih timnasnya menimbulkan diskusi seru di kalangan pecinta bola. Satu pihak meminta PSSI untuk melepasnya saja, karena 4 tahun dikontrak tanpa satu pun gelar.
Di pihak lain menghendaki diperpanjang kontraknya. Alasan yang diajukan pun logis. Bangunan pondasi timnas Indonesia yang sedang dibangun Shin Tae-yong bisa ambyar karenanya.
Shin Tae-yong sendiri mengucapkan kabar tersebut saat diwawancarai media Korea Selatan di Qatar. Dalam wawancara dengan media Korea Selatan Sports Kyunghyang Senin (29/1), Shin Tae-yong mengatakan:
"Saya mendapatkan tawaran (melatih dari negara lain) sekira satu minggu lalu," kata Shin Tae-yong.
Kabar ini yang seketika membuat heboh. Sebab kabar itu diumbar Shin Tae-yong pada media luar negeri bukan Indonesia.
Ucapan ini kemudian ditafsirkan bahwa sang coach memberikan gertakan halus pada PSSI mengenai keberlanjutan kontraknya. Pasalnya kontrak Shin Tae-yong dan PSSI akan berakhir sekitar 5 bulan lagi, tepatnya Juni 2026.
Erick Thohir sendiri menanggapai dengan santai kabar tersebut. Dalam ucapannya yang diunggah di laman resmi PSSI (30/1) Erick mengatakan:
"Saya kan orang professional, jadi saya pegang prinsip itu. Kesepakatan saya dan STY yang kontraknya habis hingga Juno ada dua parameter, yakni timnas senior lolos 16 besar Piala Asia yang kemarin dan 8 besar Piala Asia U-23. Kita punya komitmen itu, baru kemudian bicara perpanjangan untuk 2027," ujar Erick.
Jawaban Erick benar adanya, klausul perpanjangan dicapai setelah 2 target diraih. Sementara target pertama jelas telah diraih. Entah dibilang keberuntungan atau apa, faktanya timnas senior mampu menapak babak 16 besar.
Namun dalam kesempatan lain Shin Tae-yong juga mengatakan tentang kemungkinan langkah yang bisa diambilnya.