Dari 4 gol yang bersarang ke gawang Indonesia bukan terjadi karena serangan frontal. Gol-gol tersebut hasil kerja sama yang rapi, kemudian menceploskan bola lewat celah-celah yang mereka dapatkan.
Hal ini berbeda dengan gol-gol yang diciptakan tim-tim Asia seperti Jepang dan Korea Selatan. Gol-gol yang mereka lakukan diperoleh dengan cara yang atraktif.
Di sinilah letak kecerdikan Australia. Kepandaian pelatih membaca apa yang akan dilakukan Shin Tae-yong adalah sisi yang harus dipuji. Sebab terbukti beberapa kali  mereka kerepotan saat pemain Indonesia mendapatkan ruang.
Semua kecerdikan ini tentunya didapat dari pengalaman Australia selama ini bertanding di ajang-ajang bergengsi seperti Piala Asia maupun Piala Dunia. Sehingga mereka telah sangat matang dalam menghadapi para pemain muda yang  meledak-ledak.
Hasil 0-4 bagi Indonesia sekali lagi bukan untuk ditangisi. Karena mau bicara dari segi apapun, kekalahan itu menjadi sesuatu yang wajar. Maka sangat tepat apa yang dikatakan Shin Tae-yong bahwa mengalahkan Australia itu ibarat menghancurkan sebongkah batu dengan sebutir telur.
Lembah Tidar, 29 Januari 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI