Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jangan Pernah Anggap Laga Lawan Libya sebagai Kekuatan Asli Timnas Indonesia

6 Januari 2024   20:56 Diperbarui: 6 Januari 2024   21:09 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi para pemain timnas Indonesia setelah bobol gawang Libya (Sumber gambar: pssi.org)

Dua kekalahan beruntun timnas Indonesia dari Libya, membuat sebagian orang meradang. Mereka menghujat tidak karuan dan menganggap janji Shin Tae-yong dalam laga uji coba kedua tidak lebih dari kebohongan.

Pendapat tersebut sah-sah saja. Faktanya di laga uji coba kedua lagi-lagi anak asuh menelan kekalahan. Memang skornya tipis, tapi yang Namanya kalah ya tetap kalah.

Namun jika mau melihat permainan secara keseluruhan, tampaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Kalau mau jujur, banyak progress terlihat pada laga kedua. Terlepas dari blunder Rizky Ridho.

Pertama, lini pertahanan jelas lebih rapi. Perlu dicatat, gol terakhir pada laga tersebut tercipta pada menit ke-20. Artinya dalam 70 menit setelah itu, sama sekali tidak ada gol.

Jika dikaji lebih mendalam maka lini pertahanan kedua tim berjalan sesuai harapan. Termasuk lini belakang Indonesia. Mereka mampu meredam setiap ancam ke gawang masing-masing.

Untuk timnas Indonesia, tiga bek yang dipasang benar-benar bermain bagus. Jordi Amat sudah hampir kembali ke performa terbaiknya. Elkan Baggott menunjukkan kelasnya sebagai pemain dari Liga Inggris. Demikian  pula Rizky Ridho.

Lini tengah pun tampak sudah mampu berkreasi. Ivar Jenner dan Marselino Ferdinan mampu menusuk ke pertahanan lawan. Seandainnya lini depan lebih tenang, mungkin tidak hanya satu gol yang tercipta ke gawang Libya.

Kalaupun ada PR, justru di lini serang. Terbukti mereka belum mampu mengambil Keputusan dengan cepat, sehingga bola sering hilang di lini pertahanan musuh.

Demikian pula dengan kemampuan duel di lini depan. Beberapa kali pemain timnas Indonesia tidak mampu menembus bek lawan, mereka kurang kuat dalam duel. Akibatnya serangan yang telah tersusun rapi, hilang begitu saja.

Dua kekalahan ini kemudian memunculkan pesimisme peluang Indonesia di Piala Asia 2023 nanti. Kekhawatiran ini tidak perlu terjadi. Dipastikan Shin Tae-yong tidak akan begitu saja mengumbar strategi dan kekuatan timnya lewat uji coba yang disiarkan secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun