Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Anthony Ginting Lagi-lagi Terpeleset di Babak Awal China Open 2023

6 September 2023   20:12 Diperbarui: 6 September 2023   20:17 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah apa yang tengah terjadi pada Anthony Ginting. Performanya akhir-akhir ini tampak kurang bersinar. Hal ini terlihat juga dalam ajang China Open 2023.

Datang sebagai unggulan kedua, jelas menjadi sesuatu yang sangat menguntungkan. Seeded yang diberikan padanya, memberi kesempatan terhindar dari lawan-lawan berat. Idealnya Anthony Ginting mampu menuju babak final.

Namun alih-alih melangkah dengan mulus. Anthony Ginting justru terpeleset di langkah awal. Adalah Kanta Tsuneyama sang pelakunya. Pebulutangkis Jepang ini menekuk Anthony Ginting lewat permainan 3 gim.

Secara hitungan, seharusnya Ginting mampu mengatasi pebulutangkis satu ini. Kanta Tsuneyama sendiri bukan pebulutangkis utama, dia masih di bawah Kodai Naraoka, anak ajaib dari Jepang.

Namun hasilnya sangat di luar dugaan. Sempat menyamakan kedudukan di gim kedua, tapi Ginting harus menyerah 17-21 di gim ketiga.

Sepanjang tahun 2023 ini, prestasi Ginting terbilang suram. Satu-satunya gelar Ginting dalam agenda BWF hanyalah di Singapura Open 2023. Saat itu dia mengalahkan Anders Antonsen. Final lain yang diraih adalah di Indonesia Open 2023, namun di sini Ginting mengalami kekalahan.

Rangkaian kekalahan ini jelas menimbulkan pertanyaan besar. Ada apa dengan Ginting. Padahal dalam China Open 2023 Ginting harusnya tampil dengan baik. Sebab dia tidak turun di Denmark, sehingga harusnya lebih segar.

Namun itulah yang terjadi. Jika selama ini Ginting hanya takut dengan Axelsen, kini tidak lagi. Ginting sering kalah dengan para pebulutangkis yang berada jauh di bawahnya. Hal inilah yang jadi pertanyaan.

Adakah Ginting sudah habis? Apakah Ginting terlalu Lelah? Pertanyaan ini memang layak diajukan, karena hingga saat ini Ginting menjadi tumpuan Indonesia dalam sektor tunggal putra. Sementara negara-negara lain mulai tampil dengan pemain-pemain muda, seperti China, India, Thailand, dan Jepang.

Di sisi lain, para pemain pelapis Ginting sangat jauh berjarak. Pemain tunggal putra paling dekat rankingnya adalah Cristian Adinata yang menempati ranking 55 BWF.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun