Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Deklarasi Anies Baswedan - Cak Imin Justru Untungkan Demokrat

3 September 2023   17:32 Diperbarui: 3 September 2023   17:35 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkuaknya duet Anies Baswedan-- Cak Imin oleh Demokrat, menjadi berita viral di berbagai media. Sinyalemen Andi Arief tentang manuver Nasdem menjadi terbukti. Maka ketika Anies Baswedan dan Cak Imin resmi mendeklarasikan duet mereka, otomatis kongsi yang telah dijalin antara Demokrat dengan Anies Baswedan bubar.

Tidak dapat dimungkiri merapatnya Demokrat ke kubu Anies Baswedan selama ini demi kursi cawapres. Sebab secara hitung-hitungan dalam Koalisi Perubahan saat itu tidak ada figure yang kuat. Democrat merasa AHY adalah sosok yang ada di dalamnya.

Maka tidak heran jika selama ini Demokratlah yang paling rajin mendesak agar Anies Baswedan segera mengumumkan cawapres pendampingnya. Tentu saja AHY yang akan dipilih. Sedangkan anggota koalisi yang lain terkesan adem ayem. Bahkan Nasdem terkesan tidak peduli.

Situasi semacam ini sejatinya justru menyandera Demokrat. Keinginan meninggalkan koalisi dan bertahan, sama beratnya. Jangan-jangan ketika ditinggalkan, justru Demokrat tidak mendapatkan posisi itu di koalisi lain. Di sisi lain, bertahan tanpa kepastian pun melelahkan.

Maka jika dihitung-hitung dengan logika, deklarasi Anies dan Cak Imin justru melegakan Demokrat. Sebab dengan deklarasi tersebut jelas posisi Demokrat dalam hal ini AHY. Penantian yang tanpa ujung itu akhirnya berakhir, meskipun sad ending yang harus didapatkan.

Deklarasi tersebut pada bagian lain menempatkan Demokrat pada pihak yang disakiti. Penentian cawapres tanpa melibatkan mereka, jelas sebuah langkah yang tidak bijak. Apalagi Demokrat bukan partai kacangan.

Posisi bukan tidak mungkin dapat digunakan Demokrat untuk membangun branding baru. Di sisi lain, dapat pula untuk menunjukkan ukuran sebuah 'kesetiaan' antara Demokrat dengan Anies Baswedan.

Ada kemarahan pada diri Demokrat, tentu saja itu hal yang wajar. Beberapa kader langsung menurunkan baliho-baliho bergambar sang ketua dengan Anies Baswedan. SBY selaku Dewan Pembina Partai pun melakukan pertemuan darurat, yang intinya keluar dari koalisi.

Lalu langkah apa yang dapat diambil Demokrat? Banyak tentunya. Kini mereka lebih ringan dalam melangkah, tanpa terpasung dengan harapan-harapan kosong.

Demokrat dapat saja membentuk poros baru. Sebab pasca pecahnya Koalisi Perubahan dan lepasnya Cak Imin dari Koalisi Indonesia Maju, peta kekuatan berpotensi berubah. Peluang itu terbuka lebar, karena bisa saja salah satu anggota dari koalisi ada yang tertarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun