Arsenal menghadapi Liga Inggris musim mendatang benar-benar siap. Pengalaman musim lalu ketika ditikung Manchester City menjadi pelajaran berharga. Gelar di depan mata hilang karena kekurangan amunisi.
Kegagalan Arteta membawa gelar itu membuat penantian Arsenal akan gelar sia-sia. Arteta yang diharapkan mampu mengembalikan pamor Arsenal di Liga Inggris ternyata belum berhasil.
Langkah serius Arsenal ditandai dengan belanja pemain yang mereka lakukan. Tak kurang 4 amunisi langsung diangkut ke Emirates Stadium. Dan dana yang mereka gelontorkan tidak main-main.
Amunisi yang sudah jelas mendarat adalah Kai Haverts dari Chelsea. Bandrol yang dipasang atas Kai Haverts sebesar 65 juta pounds, tidak menyurutkan Arsenal. Sosok inilah yang menjadi pahlawan Chelsea saat meraih Liga Champions tahun lalu.
Amunisi kedua yang lebih keren, datang dari West Ham. Declan Rice sosok gelandang bertahan menjadi kebutuhan utama Arsenal. Mengingat peran penting Deckan Rice di West Ham, maka bandrol 105 juta pounds pun menempel di punggungnya.
Karena kebutuhan pula, maka Arsenal tidak sayang untuk menggelontorkan dana. Apalagi sang pemain sendiri merasa sangat terpikat dengan Arsenal. Kebersamaannya dengan West Ham selama 7 tahun tampak harus diakhiri. Declan Rice tak ubahnya kepingan puzzle yang dibutuhkan Arteta.
Upaya Arsenal merekrut Declan Rice ternyata tidak semudah bayangan. Manchester City, rival yang menelikung Arsenal dalam perburuan gelar musim lalu pun berminat. Namun tampaknya, Manchester City akhirnya pilih mundur, mengalihkan sasarannya.
Rekrutan ketiga yang tidak kalah keren adalah Jurrien Timber. Rekrutan yang berasal dari Ajax Amsterdam ini terhitung tidak terlalu sulit. Bandrol 40 juta Euro pun mengalir dari kantong Arsenal.
Posisi Timber pun ada di bagian belakang. Sebagai bek, Timber diharapkan mampu menambal sisi belakang Arsenal. Berpadu dengan Declan Rice.
Bekal ini dianggap sebagai amunisi yang memadai bagi Arsenal untuk melakoni musim depan. Liga Inggris yang begitu kompetitif memang tidak mengizinkan siapa pun untuk teledor dalam berpacu. Terbukti Arsenal kemarin tersungkur di akhir perjalanan.