Â
Dalam seminggu terakhir berbagai media Vietnam disibukkan dengan rumor kemungkinan Park Hang-seo melatih timnas Indonesia. Bahkan Soha.vn, media terkemuka di Vietnam mengabarkan bahwa Park Hang-seo akan menerima gaji 1,5 juta dollar AS (sekitar Rp 22 miliar) per tahun. Jauh di atas gajinya saat melatih timnas Vietnam yang hanya 600 ribu dollar AS (Rp 8,8 miliar). (kompas.com, 13 April 2023)
Tidak kalah heboh, muncul pula pendapat dari Vu Manh, pakar sepak bola Vietnam. Dia terus terang mengatakan kekhawatirannya bahwa Park Hang-seo akan tertarik dengan tawaran itu. Dikatakan pula jika Park Hang-seo menerima tawaran itu, maka dia akan lebih banyak kehilangan dari apa yang didapatnya. Yang dimaksudkan di sini adalah kedekatan emosional yang selama ini terjalin antara Park Hang-seo dengan rakyat Vietnam. Kesanggupan Park Hang-seo menerima pinangan itu akan menghancurkan semuanya.
Dalam pandangan kita semua ini jelas menggelikan. Selain itu, terpancar pula bahwa ada ketakutan besar pada diri Vietnam jika rumor itu terwujud. Sebab mereka sangatb mengetahui kapasitas Park Hang-seo. Di sisi lain, mereka juga mulai melihat perkembangan sepak bola Indonesia akan menjadi ancaman serius setelah ditangani Shin Tae-yong. Maka jika Park Hang-seo pun turun tangan, bukan tidak mungkin mereka akan dilibas oleh Indonesia. Sebuah kekhawatiran yang masuk akal.
Rumor ini jelas bukan  muncul begitu saja. Pasti ada factor-faktor yang membuat rumor ini begitu kuat bermain di benak para pegiat sepak bola Vietnam. Beberapa factor yang mungkin menjadi pemicunya di antaranya:
Pertama, kontrak Shin Tae-yong dengan PSSI berakhir pada Desember 2023. Dan sampai hari ini Erick Thohir sebagai ketua umum PSSI belum melakukan pembicaraan lebih lanjut.
Kedua, Park Hang-seo saat ini tengah menganggur, setelah kontraknya berakhir pada bulan Januari 2023. Disampaikan pula bahwa Park Hang-seo menolah memperpanjang kontraknya di Vietnam. Dia ingin mencari tantangan baru dan ingin membesut tim yunior. Selain itu, dia menegaskan tidak akan kembali ke Korea Selatan.
Ketiga, Park Hang Seo sangat mengenal sepak bola Indonesia dan melihat ada potensi di dalamnya untuk dikembangkan. Pertemuan timnas Vietnam dengan Indonesia beberapa kali, tentu saja banyak memberikan pengetahuan Park Hang-seo atas sepak bola Indonesia. Dalam berbagai pertemuan yang mengaduk emosi, sebagai pelatih professional pasti dia gemas dengan penampilan Indonesia. Dalam benaknya pasti terpikir sebuah bayangan untuk mengembangkan sepak bola Indonesia.
Keempat, factor Erick Thohir. Dalam pandangan Vietnan, sosok Erick Thohir adalah sosok yang mengerikan. Pertama, dia bukalah orang baru dalam urusan sepak bola. Dia paham betul dengan urusan sepak bola. Posisinya sebagai Menteri BUMN maupun sosok yang kaya diyakini bukan hal sulit untuk menggaji tinggi seorang Park Hang-seo.
Kelima, ambisi PSSI untuk menjadikan Indonesia sebagai Macan Asia. Ambisi ini bukannya tanpa dasar. Roadmap yang dibawa Erick Thohir ke PSSI menjadi salah satu bukti. Bahkan dalam satu kesempatan Erick Thohir kemungkinan akan memperpanjang kontrak Shin Tae-yong, tentu saja dengan target pencapaian yang lebih tinggi.
Berkaca dari factor-faktor itu, maka rasanya kekhawatiran media Vietnam bukanlah sekedar halusinasi. Sebab, apa pun bisa terjadi. Atas nama professional, bisa saja Park Hang-seo menerima tawaran itu jika memang PSSI menghubunginya. Sebagai seorang professional mengangkat sebuah tim menjadi tim hebat tentu saja menjadi sebuah kepuasan tersendiri sekaligus mengangkat nama Park Hang-seo sendiri jika terbukti.