Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tidak Ada yang Salah dengan Permainan Indonesia Tadi Malam

7 Januari 2023   06:32 Diperbarui: 7 Januari 2023   06:33 26906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil kaca mata pada laga semi final leg 1 semalam Indonesia - Vietnam, pasti mengecewakan banyak pihak. Kesempatan yang seharusnya diakhiri dengan kemenangan, ternyata tidak terwujudkan. Namun mau apa lagi. Memang itu hasil maksimal yang mampu kita rengkuh.

Di kawasan Asia Tenggara, negara mana yang tidak jerih menghadapi Vietnam. Masih lekat di ingatan kita bagaimana Malaysia dibantai Vietnam 0-3, meski Vietnam hanya bermain 10 orang. Demikian pula Singapura. Hasil imbang yang didapat setelah mereka melakukan taktik parkir bis sepanjang pertandingan. Bahkan Thailand pun sebagai salah satu penguasa sepak bola Asia, berpikir ulang saat harus menghadapi Vietnam.

Boleh saja orang mengatakan tadi malam timnas Indonesia bermain buruk. Tapi jika kita melihat statistik pertandingan, pendapat itu sontak terbantahkan. Penguasaan bola 44 berbanding 56, menunjukkan Indonesia tidak hanya duduk manis di garis pertahanan. Sedangkan 8 tendangan dengan 2 shoot on goal, juga menjadi bukti agresifitas para pemain. Bandingkan dengan Vietnam yang hanya mampu melepas 1 tendangan shoot on goal.

Statistik yang tersaji menunjukkan semua lini bekerja dengan baik. Jika kemarin Shin Tae-yong dan para pengamat mengeluhkan ego para pemain, kemarin tidak terlihat. Demikian pula kekacauan koordinasi, boleh dibilang sudah banyak berkurang. Kehadiran Jordi Amat di lini belakang terbukti mampu membuat para pemain tenang. Bahkan operan ciamik Jordi Amat sempat hampir melahirkan gol.

Lalu di mana kesalahannya? Vietnam tadi malam pun bermain dengan baik. Walaupun beberapa kali mereka tampak kesulitan menahan gempuran Yacob Sayuri, Marcelino, maupun Dendy, sampai laga berakhir, gawang mereka masih aman. Satu catatan khusus layak diberikan pada van Lam, penjaga gawang kelahiran Rusia ini. Positioning yang dilakukan mampu mementahkan peluang emas Marcelino dan Yacob Sayuri.

Ah, seandainya saja sontekan keduanya gagal ditepis Van Lam, mungkin akan lain ceritanya. Demikian pula seandainya teckel brutal van Hau mendapat kartu dari wasit, mungkin berbeda pula ceritanya. Tapi bagaimanapun juga anak-anak sudah bermain baik, semua on the track. Jika pun ada masalah hanya karena sang Dewi Fortuna tidak hadir malam itu.

Tentang peluang, masih ada tidak? Seberat apapun peluang itu masih ada. Hanya satu kata menghancurkan Vietnam di kandangnya. Sebagai kekuatan raksasa, Vietnam tetap punya beberapa sisi lemah. Terbukti kemarin mereka tampak panik menghadapi serbuan anak-anak Garuda. Maka kini tugas itu ada pada Shin Tae-yong dan anak-anak timnas. Tambahan s

Latihan sisi finishing touch akan jadi pembeda pada laga leg kedua.

Tetap terbang Garudaku!

Lembah Tidar, 7 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun