Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Selisih Gol Menjadi Sesuatu yang Penting

2 Januari 2023   11:03 Diperbarui: 2 Januari 2023   11:06 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saatnya Indonesia dan Thailand berburu gol di gawang lawan. (sumber: bola.com)

Dalam beberapa aksi timnas lalu, muncul cibiran dengan produktivitas gol yang dihasilkan. Sebagian masyarakat Indonesia menertawakan jumlah lusinan gol yang dilesatkan para penggawa tinmnas, karena ujung-ujungnya mereka gagal juara, bahkan tidak masuk babak semi final.

Pendapat itu sah-sah saja, tidak perlu dipermasalahkan. Sebab dalam sebuah turnamen, titel juara menjadi tujuan utama. Jadi ketika sebuah tim memiliki jumlah gol yang luar biasa, tapi tidak menjadi juara hujatan yang diterima pun sudah layak. Itulah yang terjadi pada penampilan timnas Indonesia beberapa waktu berselang.

Dalam gelaran Piala AFF 2022, hal ini ternyata berbeda. Klasemen grup A menempatkan Thailand sebagai pemegang peringkat pertama di atas Indonesia. Nilai yang diperoleh keduanya sama, 7. Hal yang membedakan keduanya adalah selisih 1 gol yang dimiliki Thailand.

Situasi semacam ini membuktikan bahwa pada saat-saat tertentu produktivitas gol menjadi hal yang sangat penting. Akan menjadi sesuatu yang ironis saat sebuah tim harus tersingkir gegara selisih gol yang dimiliki. Situasi ini yang dihadapi timnas Indonesia saat ini. Posisi sebagai runner up grup menjadi posisi yang tidak menguntungkan. Sebab pada babak semi final tim tersebut harus menghadapi pemuncak grup sebelah.

Jalan terjang pun langsung terpampang di depan Indonesia saat di grup B Vietnam menjadi pemuncak grup. Sedangkan pada posisi runner up, kemungkinan bertengger Malaysia atau Singapura. Secara hitung-hitungan matematis, Indonesia ataupun Thailand, pasti memilih untuk menghadapi Malaysia atau Singapura.

Dengan harus menghadapi Vietnam, ibarat final kepagian bagi Indonesia. Idealnya, jika menurut skenario Shin Tae-yong, pertemuan dengan Vietnam seharusnya terjadi pada babak final. Berkaca pada situasi ini, maka mau tidak mau produktivitas gol harus ditingkatkan. Apalagi masih ada satu pertandingan tersisa, menghadapi Filipina.

Akhirnya pertandingan terakhir di grup A akan menjadi sajian menarik. Indonesia dan Thailand dipastikan akan berlomba untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Sebab  hanya ini satu-satunya cara untuk menghindari Thailand. Indonesia akan melakukan segala daya upaya menggedor gawang Filipina, demikian juga dengan Thailand yang akan menghadapi Kamboja.

Lembah Tidar, 30 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun