Bukannya menghibur diri, terutama bagi pendukung Perancis. Pendapat ini sepenuhnya based on fact, alias berdasarkan fakta. Jadi bukan asal ngomong. Lloris benar-benar luar biasa mengawal gawang Perancis malam itu.
Perancis seudah jelas harus menghapus mimpinya untuk mengulang sukses 4 tahun yang lalu. Sukses saat mereka memboyong tropi Piala Dunia edisi 2018. Jalan menuju gelar, sebenarnya sudah terpampang lebar. Kedalaman skuad, Perancis tidak perlu disangsikan. Perjalanan sejak fase grup pun, oke.
Lalu apa yang tidak Perancis miliki? Secara mental, Perancis tidak siap untuk menjadi juara. Motivasi instrinsik mereka, kalah dengan Argentina. Buktinya selama permainan berlangsung, Perancis mulai bertaji justru pada 15 menit menjelang waktu normal habis. Momentum itu ditandai dengan tendangan penalti yang dilakukan Mbappe.
Gol itulah yang membangkitkan Perancis, sebab tidak lama kemudian Mbappe dengan aksi luar biasanya membuat gol penyeimbang, 2-2. Namun sebelum itu, Perancis jadi bulan-bulanan Argentina. Orang boleh mendebat toh penguasaan bola keduanya hanya beda tipis. Tapi lihatlah tembakan yang dilepaskan pasukan Scarloni, 20 tembakan dan 10 di antaranya shoot on goal.
Berondongan tembakan inilah yang saya jadikan dasar menempatkan Lloris sebagai pahlawan Perancis sesungguhnya. Sekali lagi maaf, bukan bermaksud mengecilkan gol-gol hebat Mbappe. Bagaimanapun juga Mbappe mampu menginspirasi teman-temannya.
Pertanyaan yang muncul, seandainya saja Lloris tidak tangguh di bawah mistar gawang Perancis, entah berapa banyak gol akan bersarang di gawang Perancis. Sementara Mbappe dan kawang-kawan hanya melepaskan 10 tembakan dengan 5 shoot on goal. Jika itu yang terjadi, maka pertandingan semalam tidak akan berlangsung sampai dengan adu penalti, alias pertarungan itu tidak dramatis.
Aksi-aksi menawan Lloris itulah yang patut mendapat acungan jempol. Meskipun 3 gol sempat bersarang di gawang Perancis, namun tetap saja skuad Argentina merasa penasaran dengan tendangan mereka yang dipatahkan oleh Lloris. Jika kemudian dalam babak penalti Lloris harus kemasukan 4 gol, hal itu tetap tidak mengurangi kadar kepahlawanannya. Karena Lloris pulalah Perancis bisa pulang dengan menegakkan dada, mereka kalah terhormat.
Lembah Tidar, 19 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H