Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Selogriyo, Pesona dari Bukit Giyanti

2 November 2022   10:51 Diperbarui: 2 November 2022   10:58 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan indah di sekitar Candi Selogriyo Magelang. (sumber: getlost.id)

Jika sebagian orang mengatakan bahwa Magelang adalah Negeri Seribu Candi, rasanya tidak berlebihan. Sebab Magelang tidak terkenal dari Candi Borobudurnya saja, masih ada puluhan candi yang ada di pelosok Magelang. Letaknya yang berada di beberapa perbukitan, menjadikan candi tersebut tampak eksotis. Seperti halnya Candi Selogriyo.

Candi Selogriyo berada di wilayah Windusari, sebuah kecamatan di bagian barat kota Magelang. Letaknya di punggung sebuah bukit yang bernama Bukit Giyanti, sebuah bukit yang menjadi bagian dari kaki Gunung Sumbing.

Menurut papan infomasi yang ada, Candi Selogriyo ditemukan pada tahun 1835 oleh Hartman pada masa pendudukan Belanda. Kondisi saat ditemukan dalam keadaan terbengkelai dan tidak utuh. Untungnya candi ini hanya terdiri dari satu bangunan saja, sehingga tindakan pemugaran yang dilakukan saat itu itu tidak terlalu sulit.

Letak candi yang agak jauh dari pemukiman, ternyata turut mempermudah pemugaran. Sebab sebagian besar batu candi masih dapat ditemukan. Sehingga restorasi yang dilakukan pun cukup mudah.

Pemandangan indah di sekitar Candi Selogriyo Magelang. (sumber: getlost.id)
Pemandangan indah di sekitar Candi Selogriyo Magelang. (sumber: getlost.id)

Keberadaan candi yang relatif jauh dari pemukiman, mendatangkan sejumlah pertanyaan dari berbagai pihak. Sebab saat ini saja untuk mencapai bangunan candi tidak mudah, harus melalui beberapa pematang sawah hingga naik ke perbukitan. Lalu bagaimana pada abad ke-8 saat candi ini didirikan. Berdasarkan pengamatan para ahli, candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Hindu awal.

Letak candi yang relatif terpencil ini diduga dikaitkan dengan fungsi candi tersebut. Diduga Candi Selogriyo menjadi tempat pemujaan bagi para pendeta Hindu kala itu. Letak ini memungkinkan mereka lebih fokus dalam semedi. Selain itu, letak candi di ketinggian ditujukan agar lebih mendekatkan diri pada para dewa, seperti halnya dengan candi-candi yang lain.

Candi Selogriyo relatif kecil bentuknya. Ukuran candi yang berbentuk kubus ini adalah 5,2 meter, dengan ketinggian 4, 9 meter. Pada bagian tengah candi terdapat sebuah bilik yang dulu berisikan lingga dan yoni, lambang dari Dewa Syiwa.

Relief yang terdapat pada dinding candi pun sama dengan pakem candi-candi Hindu pada umumnya. Pada bagian utara, terdapat relief Durga Mahisasuramardini, istri Dewa Syiwa. Bagian selatan adalah relief Agatsya, perwujudan dari Syiwa Mahaguru, dan bagian barat adalah relief Ganesha, putra Dewa Syiwa. Sebagai pelengkap pada bagian timur adalah Nandiswara dan Mahakala.

Untuk mencapai lokasi ini sebenarnya tidak terlalu sulit, namun membutuhkan  sedikit tenaga. Sebab jika menggunakan mobil, hanya bisa parkir sekitar 1 kilo meter dari lokasi candi. Selebihnya harus berjalan kaki melewati jalan setapak dan tepian sawah. Namun jika menggunakan sepeda motor, relatif lebih mudah. Karena bisa mencapai bagian kaki Bukit Giyanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun