Seperti sudah diramalkan, tadi malam Garuda Nusantara memainkan laga kedua dengan ngotot dan ngeyel. Jauh berbeda dengan saat menghadapi Guam yang terkesan santai dalam bermain. Permainan ngotot dan ngeyel ini memang harus dilakukan, sebab di samping Malaysia, UEA adalah kandidat kuat pemuncak grup B. Sinyalemen ini diperkuat dengan keunggulan postur dan cara bermain bola mereka.
Sisi lain yang harus diperhatikan, selama ini negara-negara Teluk selalu menjadi momok bagi Indonesia. Walaupun beberapa bulan lalu timnas senior telah berhasil mematahkan mitos ini dengan lolos pada final Piala Asia 2023 saat bermain di Kuwait.
Secara permaianan, terutama pada babak pertama, Iqbal dan kawan-kawan mendominasi permainan. Beberapa gedoran ujung tombak Garuda Nusantara menciptakan horror di garis pertahanan UEA. Akhirnya gol spektakuler Nabil Asyura lah yang mengejutkan UEA. Tendangan first time tanpa dikontrol dengan sukses tanpa ampun menghajar gawang UEA.
Teror anak-anak Garuda Nusantara ternyata tidak berhenti sampau di situ. Pengalaman sekaligus kepercayaan diri yang tinggi ditambah pemahaman yang makin baik dalam teknik bermain bola, membuat Arkhan Kaka dan kawan-kawannya membuat barisan pertahanan UEA kocar-kacir. Kembali pada menit ke-29, kerja sama cantik antara Kafiatur Risky dan Arkhan Kaka, membuat Arkhan Kaka tinggal berhadapan dengan kiper UEA, dan gol kedua pun tercipta. Skor 2-0 pun terpampang untuk keunggulan Garuda Nusantara.
Namun sayang keunggulan ini dapat disamakan oleh para pemain UEA. Mengandalkan kemampuan individu, mereka berhasil memanfaatkan kelengahan Iqbal dan kawan-kawan, dan hukuman harus diterima. Dua gol penyama bersarang di gawang Garuda Nusantara.
Adalah Arkhan Kaka akhirnya yang menjadi pembeda di malam itu. Bomber harapan ini mampu menghancurkan impian UEA pada menit ke-54. Kerja sama apik antar pemain depan Garuda Nusantara ditambah dengan kecerdikan Arkhan Kaka memanfaatkan peluang, membuat skor 3-2 pun tercipta untuk keunggulan Garuda Nusantara.
Dalam laga semalam, tak dapat dimungkiri bahwa Arkhan Kaka memang luar biasa. Postur yang menjanjikan, kecepatan lari yang bagus, ditambah kepandaian dalam menempatkan diri, membuat dirinya telah mengoleksi 6 gol hingga hari ini dalam kualifikasi tersebut.
Selain Arkhan Kaka, para pemain lain pun tidak kalah hebatnya. Nabil, Kafiatur, dan lain-lainnya begitu cair selama permainan. Pemahaman teknik bermain bola, ditambah kedisiplinan mereka mampu membuat para pemain UEA kerepotan. Walaupun harus diakui ada beberapa celah yang perlu diperbaiki. Celah tersebut adalah penyakit turunan timnas kita, garis pertahanan yang kurang fokus saat asyik menyerang.
Berbeda dengan Garuda Nusantara, Harimau Muda yang seharusnya menangguk nilai sempurna, tanpa diduga ditahan imbang oleh Guam, 1-1. Perolehan 1 nilai ini secara matematis menutup peluang Harimau Muda untuk lolos dari fase grup, sebab lawan yang harus mereka hadapi adalah UEA dan Garuda Nusantara. Dua lawan yang pasti tidak mau menyerah begitu saja.
Bravo, Garuda Nusantara!