Kabar gembira hari ini datang dari sepak bola tanah air, secara mengejutkan Garuda mampu mengalahkan Curacao dengan skor tipis 3-2. Kabar ini seakan melengkapi serangkaian kesuksesan Garuda kita di semua level, mulai dari U-16, U-20, dan kali ini timnas senior. Sebuah pencapaian yang patut diapresiasi meski label yang diusung FIFA Matchday.
Sambutan heboh atas kemenangan ini tentu saja sangat lumrah. Meskipun di kawasannya, Curacao bukan siapa-siapa, tapi dari peringkat FIFA, mereka jauh di atas Garuda, peringkat 87 FIFA. Demikian juga masalah postur tubuh mereka. Sangat jauh berbeda dengan postur pemain Asia Tenggara yang selama ini kita hadapi. Makanya tidak usah heran jika para tetangga kita mencibir saat kita memutuskan mempergunakan FIFA Matchday dengan mengundang Curacao. Sementara para tetangga kita hanya mengundang para tetangga dekat saja.
Saat memasuki lapangan, postur para pemain Curacao membuat kita silau. Tinggi tubuh mereka yang di atas rata-rata orang Asia mengisyaratkan kemampuan mereka dalam bola atas dan lari. Kokoh tubuh mereka, mengisyaratkan kemampuan mereka menjaga bola, maupun melakukan body charge dengan pemain lawan. Gambaran ini saja tentu saja sudah cukup membuat kita ngeri, terbayang betapa sulitnya untuk menembus sekaligus meruntuhkan benteng itu.
Namun dalam laga malam ini, semua itu tidak terjadi. Di lapangan para pemain Garuda mampu melayani para pemain Curacao jual beli serangan, sehingga selama 90 menit pertandingan 5 gol tercipta silih berganti. Permainan cepat sepanjang laga menjadi bukti bahwa nyali para pemain kita tidak kalah dengan mereka. Keberanian beradu badan dengan pemain Curacao menunjukkan nyali itu sudah ada.
Nah urusan nyali inilah yang saat ini telah tumbuh di tubuh setiap pemain Garuda. Jika selama ini mereka sering merasa minder setiap bertemu lawan levelnya berada di atas mereka, kini tidak lagi. Nyali para Garuda di bawah asuhan Shin Tae Yong telah terasah. Sebagai bukti nyata, keberhasilan Garuda mengalahkan Kuwait hingga menuju final Piala Asia U-23 menjadi bukti kuat. Negara-negara teluk yang selama ini selalu menjadi momok bagi Garuda, mampu dikalahkan.
Demikian pula di kawasan regional. Strike yang dilakukan Shin Tae Yong terhadap Vietnam menjadi bukti. Vietnam sang musuh bebuyutan, mampu kita tundukkan dengan skor tipis 3-2. Â Hebatnya lagi kemenangan itu dicapai dengan sebuah come back yang dramatis, come back yang membuat Vietnam sakit hati. Dan yang terakhir kemenangan atas Curacao malam ini.
Diakui atau tidak, pencapaian ini sangat luar biasa. Shin Tae Yong suka atau tidak suka telah berhasil menanam nyali itu di tiap pemain, tidak takut terhadap siapa pun. Demikian pula dengan kemampuan fisik Garuda, penampilan ngotot sepanjang laga menjadi bukti. Lagi-lagi suka atau tidak suka, Shin Tae Yong-lah pelakunya. Nah jika nyali dan kemampuan fisik ini mampu dipertahankan, jangan heran jika Garuda nantinya akan menjadi penguasa baru sepak bola di Asia, seperti apa yang diungkap beberapa media Cina. Bukan tidak mungkin Garuda akan menggeser Vietnam dan Thailand untuk kawasan Asia Tenggara.
Lembah Tidar, 24 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H