Gagal SBMPTN, Bukan Kiamat
 Berbicara tentang UTBK pasti berkaitan dengan Perguruan Tinggi Negeri. Walaupun beberapa Sekolah Kedinasan dan Perguruan Tinggi Swasta menggunakannya, namun secara umum PTN-lah yang berkepentingan.
Penggunaan UTBK untuk seleksi masuk perguruan tinggi, terutama negeri, dapat dimaknai sebagai ebuah terobosan. Sebab lewat nilai UTBK, sejatinya seorang calon mahasiswa telah diarahkan dalam memilih jurusan dan kampus. Hal ini membuat mereka lebih focus dalam mengambil langkah.
Secara umum, ada 2 kesempatan bagi seorang calon mahasiswa untuk menikmati duduk di sebuah PTN. Kesempatan pertama, dapat diambil melalui jalur SNMPTN (Selesksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Jalur SNMPTN boleh dibilang jalur khusus. Sebab penjaringan mahasiswa didasarkan pada riwayat akademik sang calon saat duduk di bangku SMA atau SMK.
Dus, dengan demikian calon mahasiswa cukup mengirimkan catatan prestasi akademik yang dimilikinya. Otomatis masa pendaftarannya jauh lebih dini dibandingkan dengan jalur yang lain. Menurut rencana, untuk tahun ini pengumuman seleksi dilakukan pada bulan Maret 2022. Jalur ini kalau pada zaman dahulu dikenal dengan jalur PMDK. Lalu diubah menjadi jalur undangan.
Ketika seorang siswa gagal dengan jalur ini, tentu saja masih ada kesempatan lain. Kesempatan tersebut adalah mengikuti SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), kalau zaman dahulu bernama SIPENMARU. Nah di sini seorang calon mahasiswa harus memiliki nilai UTBK. Nilai yang akan digunakan sebagai dasar pertimbangan pemilihan jurusan dan kampus yang akan dituju.
Sampai di sini, semua masih sama dengan pendaftaran mahasiswa baru PTN pada zaman dahulu, sekitar tahun 80 -- 90-an. Bedanya, ketika seorang calon mahasiswa gagal di jalur ini, mereka punya pilihan lain. Kalau zaman dahulu, gagal berarti harus masuk ke PTS atau Perguruan Tinggi Swasta. Pada saat ini, kampus-kampus negeri masih membuka pintunya, mesti dengan kuota terbatas. Berbagai jalur pun ditawarkan, mulai dari Seleksi Mandiri, Ujian Mandiri, dan lain-lain.
Selain melalui jalur tersebut, seorang calon mahasiswa baru pun punya kesempatan lain di beberapa PTS. Untuk masalah satu ini, tidak perlu khawatir, sebab sekarang banyak sekali PTS dengan aneka macam akreditasi. Bahkan beberapa PTS memiliki level lebih tinggi dibandingkan beberapa PTN yang ada. Maka tak heran jika PTS-PTS ini pun menjadi idaman beberapa calon mahasiswa.
Nah, berbagai jalur itulah yang tersedia. Jadi tidak ada alasan bagi calon mahasiswa untuk kehilangan kesempatan menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Hanya saja satu hal yang patut diperhitungkan adalah besaran biaya yang harus ditanggung untuk masing-masing jalur tersebut.
Sebagai contoh untuk di PTN saja. Jalur SNMPTN dan SBMPTN, pasti berbeda dengan jalun Seleksi Mandiri atau seleksi lain yang mirip-mirip dengan ini. Biasanya uang pangkal yang dikenakan relatif lebih tinggi. Secara hitung-hitungan dagang sah-sah saja, sebab tingkat persaingan yang semakin tinggi membuat PTN bisa memasang harga tinggi.