Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Komunikasi, PR Besar bagi Praveen dan Melati

8 November 2021   08:48 Diperbarui: 8 November 2021   08:50 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai penggemar berat bulu tangkis, Praveen/ Melati merupakan pemain bulu tangkis yang menggemaskan bagi saya. Entah sudah berapa kali saya di-PHP-in mereka berdua. PHP terakhir, terjadi tadi malam. 

Saat mereka dikalahkan lagi oleh musuh bebuyutan mereka, Dechapol/ Sapsire. Dan ini adalah kekalahan mereka yang kedua dalam minggu ini. Kekalahan sebelumnya terjadi di semifinal Denmark Open minggu yang lalu.

Secara peringkat, Praveen/ Melati termasuk menduduki posisi bagus. Menurut rilis BWF tertanggal 2 November 2021, mereka berada di peringkat ke-5. Menunjukkan bahwa mereka berada pada posisi elit ganda campuran dunia. Mereka boleh dibilang berdiri sejajar dengan ganda campuran China, Thailand, dan Jepang di posisi 5 besar.

Kegemasan saya tak lain dan tak bukan karena potensi mereka sebenarnya. Seharusnya Praveen/ Melati mampu berprestasi lebih tinggi lagi. Kemampuan keduanya sangat mendukung. Terbukti dalam 2 event terakhir mampu menembus babak semifinal bahkan final. 

Namun ternyata pada ujung perjalanan justru mereka terjungkal karena permainan mereka sendiri.

Diakui atau tidak, Praveen/ Melati lebih banyak kehilangan poin karena kesalahan yang mereka buat sendiri. 

Pada semifinal Denmark Open, mereka kehilangan2 angka di saat krusial. Sehingga harus kehilangan kursi ke babak final. Kesalahan pertama, karena bola yang tidak menyeberang. Sedangkan kesalahan kedua kesalahan dalam mengantisipasi service pendek pasangan Thailand yang dikira out.

Namun dari sekian banyak hal, ada satu poin penting yang menjadi PR besar keduanya, bahkan mungkin bagi sang pelatih. Masalah itu, adalah masalah komunikasi. Beberapa kali kita saksikan keduanya berebut untuk mengambil bola. 

Di saat lain Melati bergerak terlebih dahulu, sehingga Praveen yang berada di belakang dibuat kaget dengan gerakan Melati, yang ternyata justru tidak mengambil bola.

Gerakan semacam ini sebenarnya boleh-boleh saja. Selama keduanya sudah saling komunikasi. Seperti apa yang dilakukan oleh Kevin dan Markus. Namun pada Praveen dan Melati hal ini  tidak terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun