Bagi yang melihat laga Atalanta versus Manchester United tadi malam, pasti sepakat dengan ucapan saya. Bayangkan saja, dalam posisi tertinggal, Manchester United mampu menyamakan kedudukan 2 -- 2. Yah memang hanya poin 1 yang bisa dibawa pulang. Namun dampak di klasemen grup F luar biasa. Seandainya saja pagi tadi Manchester United kalah, tak terbayangkan efek yang akan terjadi kemudian. Bisa saja Manchester United kandas di perjalanan, apalagi Villareal menangguk kemenangan.
Dari laga itu, ada lagi yang lebih dahsyat. Siapa lagi kalau bukan CR-7 alias Cristiano Ronaldo. Ronaldo adalah tokoh antagonis bagi Atalanta. Sosok inilah yang merampas semua mimpi-mimpi Atalanta dalam Liga Champions musim ini. Mimpi yang akan membawa Atalanta menapaki babak knock out seperti musim yang lalu.
Dalam laga semalam, kegilaan Ronaldo tampak dalam segala lini. Gol yang diciptakan, bukanlah gol biasa. Bukan gol yang terlahir dengan hanya menyentuh sedikit bola, dan berdiri di tempat yang tepat sambil menunggu bola.
Gol pertama Ronaldo tercipta lewat kepiawaiannya mengacak-acak garis pertahanan Atalanta. Umpan pendek di sela-sela kaki para pemain Atalanta disodorkan kembali oleh Bruno Fernandes lewat backheel. Dan hasilnya, goollll... Â Skor beubah menjadi 1 -- 1.
Namun pertandingan belum selesai. Seakan tak mau kehilangan poin, Zapata kembali memaksa De Gea memungut bola lagi dari gawangnya. Skor pun berubah 2 -- 1, untuk tuan rumah. setelah itu, berbagai upaya Manchester United tidak berbuah gol. Dan sepertinya laga harus berakhir dengan 2 -- 1 untuk kemenangan Atalanta.
Tapi kembali, bukan Ronaldo kalau tidak membuat kejutan. Justru di masa injury time babak kedua, kembali tendangan first time Ronaldo memaksa Musso, penjaga gawang Atalanta memungut bola dari gawang dengan segudang penyesalan.
Lagi-lagi gol tersebut berkat kepiawaiannya mengacak-acak garis pertahanan Atalanta. Bola mental yang berada di depannya, langsung dihajar tanpa dikontrol sama sekali. Skor pun berubah 2 -- 2 hingga akhir laga.
Kegilaan Ronaldo seakan tidak ada habisnya. Dua minggu yang lalu, Ronaldo pula yang menghancurkan impian indah Atalanta. Keunggulan 2 -- 0 pada laga pertama atas Manchester United di Old Traffod, diubah dengan tandukan maut Ronaldo pada menit ke-80, yang merubah skor menjadi 2 -- 3, setelah sebelumnya Manchester United mampu menyamakan kedudukan.
Kegilaan lain yang juga tak kalah mengerikan di Liga Champions terjadi pula sebelumnya. Saat itu dengan dingin pula Ronaldo merampas kemenangan Villareal saat bertandang ke Old Traffod. Skor 2 -- 1 membuat Villareal harus gigit jari.
Berkaca dari rangkaian kegilaan tadi, rasanya tidak salah jika Manchester United menggantungkan asa dari Ronaldo di Liga Champions musim ini.