Bukan Ronaldo kalau Tidak Bikin Berita

Terhitung mulai musim kompetisi tahun ini, Ronaldo kembali beraksi di rumah lamanya, Manchester United. Rumah indah yang pernah membesarkan namanya di bawah asuhan Sir Alex Fergusson, sang pelatih bertangan dingin,

Keraguan para penggemar akan kuallitasnya, terjawab tuntas. Dua gol yang dilesakkan ke gawang Newcastle United, menjadi bukti sahih. Rasanya tidak rugi fans The Red Devils meneriakkan namanya sebelum dan saat pertandingan.

Namun sekali lagi, bukan Ronaldo jika tidak membuat orang lain pingin berkomentar. Salah satunya dari Rio Ferdinand, mantan pemain belakang Manchester United. Sang mantan pemain belakang jengah melihat aksi Ronaldo di sebelah Solksjaer memberikan instruksi pada pemain di lapangan.

Dalam pandangan Ferdinand, seharusnya Ronaldo duduk manis setelah posisinya digantikan Lingard. Dia cukup duduk dan menyaksikan teman-temannya bermain di lapangan. Itu saja.

Namun Ferdinand barangkali lupa saat Ronaldo melakukan hal ini di timnas Portugal. Dari pinggir lapangan, Ronaldo nampak begitu aktif dengan menyemangati dan memberi instruksi teman-teman setim. Dan hasilnya, moril teman-teman setim terdongkrak karenanya.

Yah, memang Ronaldo sosok yang istimewa. Bayangkan saja, begitu dia memutuskan kembali ke Manchester United, permasalahan nomor punggung pun mengemuka. Nomor 7 sebagai nomor "milik" Ronaldo menjadi permasalahan. Pasalnya nomor itu berada di punggung Cavani. Untung saja Cavani rela melepasnya, sehingga sebutan CR 7 tidak harus berubah menjadi CR yang lainnya.

Kalau kita mundur saat Euro 2020 dihelat, aksi Ronaldo pun mendorong setiap orang berkomentar. Saat itu dengan tenangnya, Ronaldo menggeser minuman yang menjadi sponsor resmi Euro 2020. Dia menggantikannya dengan minuman mineral yang ada. Ronaldo tidak peduli bahwa minuman itu adalah sponsor resmi dengan kata lain yang membiayai perhelatan akbar itu.

Lepas dari berbagai aksi itu, nampaknya bagi seorang bintang apapun yang dilakukan sah-sah saja. Aksi yang mungkin bagi orang lain konyol, bisa jadi justru menjadi cara dia menunjukkan nilai istimewanya. Mungkin tidak hanya Ronaldo saja, barangkali Messi, Mbappe, Salah, atau yang lain dapat melakukannya. Dan suka tidak suka hal itu menjadi pernak-pernik dalam sepak bola, sehingga menjadi menarik untuk disimak.