Ucapan ini harus kita sampaikan pada pasangan Achsan dana Hendra. Labelling The Dadies yang disematkan pada mereka, sangat pas. Ciri khas orang tua yang selalu cermat dan tidak grusa-grusu dalam melangkah nampak dalam laga pagi ini.
Pemandangan berbeda terjadi pada pasangan sebelumnya. Ciri khas anak muda kental pada penampilan Kevin/ Markus. Termasuk aksi lempar raket akibat tidak puas dengan keputusan wasit. Sementara mereka dalam posisi kritis. Tindakan ini sedikit banyak mempengaruhi penampilan mereka. Sehingga mereka harus kalah pada pasangan Malaysia yang selama ini tidak pernah mampu mengalahkan mereka.
Ahsan/ Hendra sangat luar biasa dalam me-manage pertandingan. Pada gim pertama, mereka dengan nyaman mampu menundukan Takeshi Kamura/ Keigo Somoda dengan 21 -- 14. Kedua pasangan Jepang ini dibuat nyaris tak berdaya.
Namun pada gim kedua, angin berubah sangat cepat. Beberapa kesalahan yang dilakukan Ahsan/ Hendra membuat mereka harus takluk di angka 16. Tindakan bermain cepat justru menjadi santapan empuk bagu Takeshi Kamura/ Keigo Somoda.
Pada gim ketiga, ternyata pertandingan di luar dugaan pasangan Jepang tersebut. Keberhasilan mereka merebut gim kedua yang berarti juga mereka mampu mengendalikan permainan, ternyata justru berbalik. Ahsan/ Hendra justru melaju hingga unggul 8 -- 0! Sebuah skor yang sangat luar biasa. Ahsan/ Hendra dengan cepat mampu membalikan keadaan.
Situasi ini jelas membuat pasangan Jepang kebingungan. Mereka seakan tidak percaya dengan keadaan yang tengah terjadi. Berbagai kesalahan pun terjadi, baik dalam positioning maupun penempatan bola. Dan semua itu menjadi santapan empuk bagi Ahsan/ Hendra. Akhirnya pasangan Jepang ini harus menyusul Kento Momota mengubut mimpinya di Olimpiade Tokyo 2020 pada posisi angka 9.
Apa sisi hebat dari Ahsan/ Hendra? Mereka mampu membaca permainan sekaligus mengendalikan emosi mereka. Ini salah satu bukti dari kematangan.Â
Wajah keduanya nampak datar saja. Baik saat ketinggalan poin ataupun memetik angka kemenangan. Keduanya focus pada pertandingan.
Skor 8 -- 0 yang dicapai pada awal gim ketiga pun menunjukkan keluarbiasan mereka. Sangat jarang ditemukan seorang pemain begitu cepat merobah keadaan. Posisi gim kedua yang seharusnya menjadi beban, justru tidak nampak. Bak penyihir hebat, mereka justru mampu menghipnotis Takeshi Kimura/ Keigo Somoda terperangah dengan permainan Ahsan/ Hendra. Mereka baru terbangun saat skor 21 -- 9!