Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Suplir, Ratu Tanaman Hias Era 1980-an

3 Mei 2020   10:06 Diperbarui: 3 Mei 2020   10:07 6967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokumen pribadi

Bagi siapapun pasti mengenal tanaman suplir. Apalagi bagi mereka yang menyukai tanaman hias. Tanaman hias dari kelompok paku-pakuan ini pernah mencapai masa kejayaan di era 1980-an. Pada saat itu, hampir semua rumah-rumah bagus menempatkan tanaman anggun ini, di salah satu sudut rumah.

Suplir yang termasuk dalam marga Adiantum memiliki hampir 200 jenis. Penyebarannya mulai dari pegunungan Andes di Amerika Selatan hingga ke Asia. 

Mereka menyukai daerah lembab di tebing atau rekahan batu atau tembok yang lembab (wikipedia.org). kalau di tempat kita banyak juga ditemukan di tepi-tepi sungai bahkan di dekat sumur-sumur rumah kita. Pendek kata, suplir sebenarnya merupakan tanaman hias biasa.

Ada yang menarik mengenai penamaan suplir. Suplir ternyata berasal dari kata chevelure (bahasa Perancis). Namun secara internasional suplir dijuluki "Maidenhair Fern" yang bermakna gadis dan rambut. Keindahan helai daunnya sering diibaratkan sebagai rambut sang dewi cinta, Venus (greeners.co). Perubahan nama chevelure menjadi suplir dapat dipahami mungkin karena kesulitan lidah Indonesia untuk mengucapkannya.

Meskipun sebagai tanaman hias biasa, ternyata suplir termasuk kategori tanaman hias yang rewel. Perawatan yang dilakukan memerlukan ketekunan tersendiri. 

Penempatan tanaman yang kurang tepat, dapat mengakibatkan rusaknya daun tanaman tersebut. Padahal keindahan tanaman suplir sepenuhnya datang dari rimbun daun yang hijau menggoda. Paparan sinar matahari yang berlebihan akan berakibat pada mengeringnya daun.

Segi rewel yang lain adalah dalam asupan air yang dibutuhkan. Penyiraman yang dilakukan harus memperhatikan keadaan media yang ada. Media yang terlalu basah dapat membuat akar membusuk. Sebaliknya media terlalu kering akan membuat tanaman tidak subur pertumbuhannya.

Setelah masalah penempatan tanaman dan penyiraman, satu lagi yang harus diperhatikan adalah penggunaan pot. Perkembangan suplir yang bagu akan menyebabkan rumpun suplir yang kita tanam menjadi sangat besar. Perbandingan yang tidak seimbang antara rumpun dengan pot yang digunakan akan membuat tumbuh kembang suplir terganggu. 

Jika dibongkar, maka akan kita temukan akar serabut suplir tersebut memenuhi media tanam. Kalau sudah begini, maka tak ada cara lain kecuali memecah menjadi beberapa rumpun kecil.

Namun lepas dari beberapa kerewelan tersebut, prinsip utama letakkan tanaman suplir di tempat yang lembab. Kemudian sirkulasi udara yang bagus dan sinar matahari tak langsung dijamin akan membuat suplir kita tumbuh dengan bagus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun