Mohon tunggu...
Agus Saefudin
Agus Saefudin Mohon Tunggu... Guru - Guru Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Bawang Kab. Banjarnegara Prov. Jawa Tengah

flying to distance with the soft symphony.... hidup itu indah maka jalani dengan senyum dan cinta serta berbagillah karena manusia yang berharga adalah yang memiliki arti bagi sesamanya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

SMK: Sekolah Mencetak Kuli?

10 Agustus 2015   10:22 Diperbarui: 4 April 2017   16:41 6412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan sejumlah kriteria yang harus dimiliki sekolah unggul. Kesembilan kriteria tersebut menjadi rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh SMK untuk menjadi sekolah yang unggul, yaitu:

  1. Masukan (input), yaitu siswa diseleksi secara ketat dengan menggunakan kriteria tertentu dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan. Kriteria yang dimaksud adalah : (1) prestasi belajar superior dengan indikator angka rapor dan nilai UN, serta hasil tes prestasi akademik, (2) skor psikotes yang meliputi intelgensi dan kreativitas, (3) tes fisik, jika diperlukan.
  2. Sarana dan prasarana yang menunajang unutk memenuhi kebutuhan belajar siswa serta menyalurkan minat dan bakatnya, baik dalam kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler.
  3. Lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya potensi keunggulan menjadi keunggulan yang nyata baik lingkung fisik maupun social-psikologis.
  4. Guru dan tenaga kependidikan yang menangani harus unggul baik dari segi penguasaan materi pelajaran, metode mengajar, maupun komitmen dalam melaksanakan tugas.
  5. Kurikulum dipercaya dengan pengembangan dan improvisasi secara maksimal sesuai dengan tuntutan belajar peserta didik yang memiliki kecepatan belajar yang lebih tinggi.
  6. Kurun waktu belajar lebih lama dibandingkan sekolah lain. Karena itu perlu ada asrama untuk memaksimalkan pembinaan dan menampung para siswa dari berbagai lokasi. Di kompleks asrama perlu adanya sarana yang bisa menyalurkan minat dan bakat siswa seperti perpustakaan, alat-alat olah raga, kesenian dan lain yang diperlukan. Alokasi waktu untuk pengembangan soft skill dalam kerangka kecakapan hidup sangat ditekankan termasuk di dalamnya kompetensi kerja produktif dan praktik kewirausahaan
  7. Proses belajar mengajar harus berkulitas dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan (accountable) baik kepada siswa, lembaga maupun masyarakat.
  8. Sekolah unggul tidak hanya memberikan manfaat kepada peserta didik di sekolah tersebut, tetapi harus memiliki resonansi sosial kepada lingkungan sekitarnya. Dalam kaitannya dengan produk yang dihasilkan diharapkan berbasis pada kebutuhan dan permintaan pasar/masarakat sekitar sehingga produk yang dihasilkan akan diterima dan dapat berkembang semakin baik yang berimplikasi pada pengembangan diri siswa.
  9. Nilai lebih sekolah unggul terletak pada perlakuan tamban di luar kurikulum nasional melalui pengembangan kurikulum, program pengayaan dan perluasan, pengajaran remedial, pelayanan bimbingan dan konseling yang berkualitas, pembinaan kreatifitas dan disiplin.

Di samping kesembilan kriteria sekolah unggul dari Departemen Pendidikan Nasional yang menjadi acuan maka SMK Bisa yang benar-benar unggul juga harus mempunyai nilai lebih yang ditunjukkan dalam integrasi kecerdasan inteletual, emosional, dan spiriual, serta bagaimana membangun paradigma pembelajaran unggul,  pembelajaran berbasis kewirausahaan sebaai dasar mencetak wirausahawan, menjajadkan UPJ sebagai perusahaan sekolah, dan membangun secara kuat jaringan mitra industi yang handal. Masing-masing aspek untuk mewujudkan SMK Bisa yang unggul dijelaskan sebagai berikut.

 

1. Integrasi Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual

Mencermati sekolah unggul yang diajukan di atas, secara eksplisit masih mengarah pada aspek-aspek bersifat tangible, atau berada pada ranah kognitif sehingga sulit diharapkan mampu menciptakan manusia utuh yang sesungguhnya (insan kamil). Manusia utuh yang diharapkan lahir dari sekolah unggul adalah manusia yang menampilkan citra sebagai sosok makhluk tuhan yang di dalam dirinya terdapat potensi rasional (nalar), potensi (emosi) dan potensi spiritual. Tiga dimensi keunggulan (cerdas intelek, cerdas emosional dan serdas spiritual)dalamperspektif Islam mencitrakan sosok manusia utuh.

Lembaga pendidikan yang terlalu banyak menekankan pentingnya nilai akademik, kecerdasan otak atau IQ saja, mengabaikan kecerdasan emosi yanga mengajarkan: integritas, kejujuran, komitmen, visi, kreativitas, ketahanan mental, kebijaksanaan, keadilan, prinsip kepercayaan, penguasaan diri atau sinergi menjadikan pendidikan kehilangan ruhnya.

Aspek emosional sebagai salah satu unsur yang menandai ke- diri-an manusia tidakbisadiabaikan, karena ia akan membentuk karakter kepribadian manusia, terutama ketika iamenghadapi berbagai kerumitan dan keruwetan kenyataan hidup. Secara esensi kecerdasan emosional (EQ) adalah hatiyang mengaktifkan nilai-nilai kita yang terdalam, mengubahnya dari suatu yangkita piker menjadi sesuatu yang kita jalani. Hati mampu mengetahui hal-hal mana yang tidakboleh, atau tidak dapat diketahui oleh pikiran kita. Kedua aspek tersebut, dalam perspektif pendidikan ideal belumlah cukup untuk menggambarkan kebutuhan sosok manusia. Sebab dalam diri manusia terdapat satu asek penting lainnya yaitu potensi spiritual. Pemanduan ketiga potensi ini menggambarkan keutuhan manusia yang sesungguhnya. Sebab bukanlah manusia jika hanya memiliki rasio, tetapi tumpul rasa. Juga ukanlah manusia jika iamenggambarkan sosok dirinya sebagai makhluk yangterus menrus berzikir tanpa memiliki kepekaan terhadap aspek-aspek lain (sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya).

Karena itu, kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang kita gunakan untuk membuat kebaikan, kebenaran,keindahan, dan kasih saying dalam hidup kita, kecerdasan untuk menghadapi persoalanmakna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. Dengan lain pernyataan, pendidikan adalah kemampuan merasakan hubungan  yang tersembunyi (the hidden connection) antar berbagai fenomena dalam hidup manusia. Dengan mengorientasikan tiga unsur tersebut berarti sekolah unggul telah mengakomodasi sisi kemanusiaan peserta didik secara komprehensif, tidak hanya berkutat pada persoalan nilai UN, atau pengetahuan kognitif saja,  tetapi hal ini juga menekankan semua segi kehidupan manusia seperti spiritualitas,moralitas, sosialitas, rsadan rasionalitas. Sebab, menentukan kriteria keunggulan sekolah dari sisi kognitif saja tidak hanya mereduksi keluasan makna dan fungsi pendidikan, tetapi juga sekolah akan menjadi semacam ajang pemaksaan budaya dominan, yaitu prestise dan popularitas sesaat para shateholders sehingga siswanya tidak lagi dipandang sebagai “people who can transform knowledge and society”, tetapi sebagi makhluk semi mati yang bisa direkayasa untuk kepentingan-kepentingan pragmatis pula.

Sekolah yang idealnya merupakan sebuah proses humanisasi dan liberalisasi (amr bil ma’ruf wa hany ‘an almungkar) menjadi keilangan relevansi dan jati dirinya bagi pemecahan permasalahan dalam pembangunan manusia seutuhnya. Lembaga pendidikan unggul idealnya berkepentingan untuk menempatkan manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi multidimensi seperti dikemukakaan di atas, tidak untuk menjadikan manusiasebagai makhluk tuna dimensi. Dengan demikian output lembaga pendidikan unggul mampu hidup serasi bukan hanya dengan habitat ekologinya (lingkungan keluarga, manusia dengan anggota masyarakat, manusia dengan alam) tetapi juga manusia dengan Tuhan.

 

2. Paradigma Pembelajaran SMK Unggul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun