Mohon tunggu...
agus riyan oktori
agus riyan oktori Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Hidroponiker Magang

Nyumpuk Nulis Nyumpuk!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tunggangi Secercah Harapan, Lintasi Jalan Penantian Tak Berujung

27 April 2019   20:49 Diperbarui: 27 April 2019   21:02 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by: pixabay.com

sekilas, tubuh terlihat begitu lelap menikmati tidur malam bersama sepi dan dingin yang larut
bilik pikiran justru berada pada posisi sebaliknya, sama sekali tak terpejam berkamuflase bersama dinding semu agar tak nampak sedang terjaga

risau gusar menjelma awan hitam menyelimuti, semua nampak gelap tak terlihat sedikitpun
sepasang mata tinggal berserah menunggu datangnya  sorot cahaya, sekalipun itu kecil seukuran titik dari pena bertinta 

kumandang shubuh, tak kunjung terdengar dalam gumam menjelang penantian, setidaknya menandakan jika pagi telah tiba
secerca harapan menunggu untuk di tunggangi, jalan penantian tak berujung setidaknya menemui lorong penghapus resah di pangkal hari

Curup
27.04.2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun