Mohon tunggu...
goesrifai
goesrifai Mohon Tunggu... Pustakawan - Librarian

Membumikan Pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

The End of Wisdom: Mengapa Perpustakaan Harus Beradaptasi di Dunia Digital

8 Oktober 2024   12:55 Diperbarui: 9 Oktober 2024   09:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebijaksanaan atau wisdom dan teknologi bagi perpustakaan adalah ibarat dua sisi mata uang.  Wisdom adalah simbol keagungan perpustakaan sebagai sumber pengetahuan, sementara teknologi telah menjadi pondasinya. Untuk mengulas diskusi tentang kedua sisi tersebut, ada baiknya kita merujuk satu buku yang dieditori oleh David Baker dan Wendy Evan yang berjudul "The End of Wisdom? The Future of Libraries in a Digital Age". Buku yang diterbitkan tahun 2016 oleh Chandos Publishing  ini menganalisis dampak era digital terhadap perpustakaan tradisional, serta bagaimana perpustakaan dapat beradaptasi untuk tetap relevan di masa depan.

Buku dengan tebal 238 halaman ini mengawali pembahasannya tentang tantangan perpustakaan di era digital. Perpustakaan-perpustakaan tradisional mengalami tantangan serius dengan hadirnya teknologi. Seiring dengan berkembangnya teknologi digital, peran perpustakaan telah berubah secara drastis. Baker dan Evans menyebutkan bahwa perpustakaan kini tidak hanya sebagai tempat penyimpanan buku fisik, tetapi juga sebagai pusat informasi digital yang harus menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat modern. 

Masyarakat kini mendapatkan informasi dari berbagai sumber digital yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja, sehingga perpustakaan harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan ini. Secara lebih rinci, Henrik Jochumsen, Dorte Skot-Hansen, dan Casper Hvenegaard Rasmussen memperkenalkan model "Empat Ruang" yang dapat digunakan untuk merancang perpustakaan publik modern, yaitu ruang inspirasi, ruang belajar, ruang pertemuan, dan ruang performatif, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam konteks digital dan fisik. Hal ini setidaknya menunjukkan pentingnya perpustakaan sebagai tempat multifungsi yang mendukung kegiatan sosial dan pembelajaran.

Dampak dari Perkembangan Digital: Risiko dan Peluang

Dalam buku ini, dijelaskan bahwa perkembangan teknologi, seperti internet dan perangkat mobile, menghadirkan tantangan besar bagi perpustakaan. Bukan hanya untuk menyimpan buku atau jurnal secara fisik, perpustakaan harus beralih ke koleksi digital agar tetap relevan. Diana Chan, salah satu kontributor buku ini, menyoroti bahwa perpustakaan memiliki peran penting dalam mendukung masyarakat di tengah perubahan yang terjadi dengan cepat, dan mereka harus terus bertransformasi mengikuti tren agar tidak menjadi usang. 

Sementara itu, di sisi lain, Baker menyoroti bahwa perpustakaan menghadapi risiko kehilangan hak atas koleksi digitalnya karena pengelolaan koleksinya tidak dilakukan sendiri, tetapi justru oleh pihak di luar perpustakaan, atau oleh perusahaan teknologi besar penyedia jasa informasi. Hal ini tentu dapat menimbulkan kekhawatiran akan akses jangka panjang dan privasi pengguna. Perubahan konsep 'koleksi' ke 'koneksi' telah menimbulkan kegalauan dalam hal preservasi dan transfer informasi untuk generasi berikutnya. Hal ini  karena tidak ada lagi kepemilikan sumber informasi oleh perpustakaan tertentu. Akses sumber informasi yang lebih sering menggunakan autentfikasi identitas personal juga menimbulkan ketakutan terhadap masalah privasi. Meskipun begitu,  peluang yang ditawarkan oleh teknologi baru juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Dengan keunggulan teknologi digital, perpustakaan dapat menjadi lebih dari sekedar tempat penyimpanan informasi, tetapi juga pusat kolaborasi dan pembelajaran digital bagi masyarakat dengan akses sumber informasi yang terbuka luas. 

Evolusi Peran Pustakawan di Era Digital

Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi perpustakaan sebagai institusi, tetapi juga mempengaruhi peran pustakawan. Sebelumnya, pustakawan terutama berfokus pada pengelolaan dan penyimpanan buku fisik. Sekarang, para pustakawan juga harus memiliki keahlian di bidang teknologi informasi dan digital. Merujuk pada penjelasan buku ini,  menyebutkan bahwa pustakawan perlu memiliki kemampuan yang lebih luas dalam bidang digital, serta perannya semakin beragam; mulai dari manajer konten informasi hingga pengajar teknologi bagi pengguna perpustakaan. Pustakawan harus terlibat aktif dalam interaksi dengan penggunaa dalam berbagai kegiatan perpustakaan seperti pembelajaran dan dan riset, atau lazim dikenal sebagai embedded librarian.   Seperti dijelaskan oleh Holstebro bahwa pustakawan dapat memberikan dukungan pendidikan yang tidak terbatas pada koleksi perpustakaan fisik, tetapi terlibat langsung dalam kegiatan praktis dan berbasis pengetahuan. 

Akan tetapi pada saat yang sama, pustakawan sekarang bisa dituntut untuk dapat memberikan layanan di luar batas-batas fisik perpustakaan. Pustakawan harus mampu memperkuat peran mereka dalam mendukung proses pembelajaran dan penelitian tanpa harus berada di perpustakaan fisik. Hal ini memberi pustakawan kesempatan untuk berkembang sebagai mentor dan pelatih dalam keterampilan pencarian informasi digital, membantu mahasiswa dan profesional lainnya dalam proses pembelajaran mereka. 

Konsep ini oleh  Anthony Giddens disebutnya sebagai "disembedded librarian" yang menjelaskan bagaimana hubungan sosial dapat "dilepaskan" dari konteks interaksi lokal dan direkonstruksi melintasi jarak ruang dan waktu. Konsep "disembedded librarian" ini membawa tantangan seperti kehilangan kontak langsung dengan pengguna, namun membuka peluang untuk memperluas jangkauan layanan pustakawan. Dengan terlibat di berbagai komunitas pengetahuan dan pendidikan, pustakawan dapat lebih dinamis dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi. Mereka dapat mendukung program pelatihan berbasis bukti, meningkatkan kolaborasi antar-profesi, dan berkontribusi pada penciptaan praktik terbaik di lingkungan pendidikan dan profesional. 

Perpustakaan Masa Depan: Desain dan Fungsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun