Mohon tunggu...
goesrifai
goesrifai Mohon Tunggu... Pustakawan - Librarian

Membumikan Pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Artificial Intelligence dan Masa Depan Perpustakaan Akademik: Inovasi, Tantangan, dan Etika

2 Oktober 2024   09:20 Diperbarui: 2 Oktober 2024   10:18 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini didasarkan atas review buku yang berjudul The Rise of AI: Implications and Applications of Artificial Intelligence in Academic Libraries. Buku yang diterbitkan pada tahun 2022 oleh Association of College and Research Libraries, suatu divisi dari organisasi kepustakawanan terkemuka di Amerika, yaitu American Library Association (ALA) merangkum berbagai tulisan tentang dampak AI bagi dunia perpustakaan, terutama perpustakaan akademik. 

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) telah menciptakan dampak signifikan pada berbagai sektor, termasuk perpustakaan akademik.

Dengan kemampuannya untuk memproses data secara masif, menyaring informasi, dan mengotomatisasi tugas-tugas yang sebelumnya memerlukan banyak tenaga manusia, AI menawarkan peluang besar bagi perpustakaan akademik untuk berkembang dan berinovasi.

Namun, perkembangan ini juga menimbulkan sejumlah tantangan etika dan teknis yang tidak bisa diabaikan. Artikel ini akan membahas implikasi AI bagi perpustakaan akademik dari sudut pandang inovasi, tantangan, dan etika, serta bagaimana perpustakaan dapat mengantisipasi masa depan yang semakin dipengaruhi oleh AI.

Peran AI dalam Inovasi Perpustakaan Akademik

Penerapan AI dalam perpustakaan akademik telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, memberikan berbagai keuntungan signifikan.

Salah satu area utama di mana AI telah memberikan dampak adalah dalam pengelolaan dan penemuan sumber daya perpustakaan. Teknologi AI telah membantu mempermudah tugas pengkatalogan, pengindeksan, dan pencarian informasi, terutama dengan kemampuan pemrosesan bahasa alami (natural language processing atau NLP) dan pembelajaran mesin (machine learning).

Sebagai contoh, University of Tennessee Libraries telah mengidentifikasi tujuh fungsi perpustakaan yang dipengaruhi atau diberdayakan oleh AI, termasuk penemuan sumber daya, pengkatalogan, pembuatan metadata, referensi translasi, interpretasi koleksi, dan pengelolaan inventaris.

Fungsi-fungsi ini menunjukkan bagaimana AI dapat mempercepat proses yang biasanya memakan waktu lama dan membutuhkan banyak tenaga kerja manual. Selain itu, perpustakaan dapat menggunakan AI untuk memperbaiki pencarian dan penemuan informasi melalui penyempurnaan metadata dan pengenalan teks secara otomatis.

Selain itu, perpustakaan akademik seperti Ryerson University telah mendirikan laboratorium AI yang memungkinkan kolaborasi lintas disiplin dalam penelitian berbasis AI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun