Medan-Banda Acehjalan yang lebih kurang satu tahun dilintasi ini mengalami kerusakan dan mengalami perbaikan kembali. Semua itu membuat kita semua sebagai masyarakat pun bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi?. Jalan itu kembali dilapisi dengan aspal yang baru, bukankah bulan-bulan yang lalu juga sudah dilakukan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan jalan itu kembali dilakukan renovasi.
Pertama, para pekerja yang kurang telaten dalam melakukan tugasnya dalam membuat jalan, sehingga jalan tersebut mudah untuk rusak, padahal jalan yang dulu lebih bagus kualitasnya daripada jalan yang baru dibuat.
Kedua, kontraktor yang ingin mendapatkan untung yang banyak sehingga membuat jalan tersebut dengan asal-asalan dan terdiri dari bahan baku yang tidak berkualitas dan dengan harga yang murah dan pastinya banyak mendapatkan diskon.
Ketiga, anggaran dana diakhir tahun yang tidak tau harus dikemanakan sehingga pekerjaan-pekerjaan yang itu saja yang bisa dilakukan berulang-ulang untuk menghabiskan anggaran diakhir tahun ini, padahal anggaran tersebut bisa digunakan untuk keperluan lain jika kualitas jalan yang dibuat dahulu itu baik, dan hal ini tidak akan terjadi jika pihak-pihak tertentu ingin untung banyak.
Bukankah kita semua mengetahui bahwa jalan itu adalah lintasan utama bagi seluruh masyarakat karena itu merupakan lintasan tunggal penghubung antara medan-banda aceh. Apabila jalannya bagus masyarakat pun akan senang dan gembira hatinya. Angka kecelakaan juga akan berkurang karena masyarakat akan menggunakan jalur masing-masing, tidak akan menyelip dan akan terlihat tertib.
Mengapa jalan itu cepat rusak ?
Jalan itu rusak karena menampung beban yang banyak. Namun kerusakan itu bukan disebabkan oleh kendaraan yang berat yang hanya sekali lewat saja, tapi melainkan karena proses pengulangan beban. Artinya, beban kendaraan seperti truk yang mengangkut barang banyak hingga berton-ton yang sering kali lewat hingga tidak terhitung. Akibatnya jalan mengalami kelelahan dan akhirnya rusak.
Di jalan lintasa Medan-Banda Aceh banyak mengalami kerusakan, banyak terdapat lubang-lubang yang dalam, dan sering sekali sepeda motor terperosok sehingga mengalami kecelakaan. Walaupun kini telah ditambal namun jika dilihat dan ditinjau jalan tersebut kurang layak dikatakan jalan tunggal penghubung antara Medan-Banda aceh.
Marilah kita lihat kebelakang ketika sistem dan peradaban islam menguasai 2/3 dunia. Ada satu kisah yang nyata ketika seorang Khalifah memimpin umat dan juga negara tentunya, duduk termenung sambil menangis lalu sahabat bertanya. Wahai Amirul Mukminin, apa yang menyebabkan engkau termenung dan menangis? Lau beliau menjawab, aku teringat pada saat tadi siang melewati jalan sebuah jalan, ada sebuah jalan yang berlubang dan aku takut ada seekor keledai jatuh terperosok kedalamnya. Begitulah sikap mulia serorang pemimpin dalam masa pemerintahannya.
Nah lalu bagaimana dengan sikap para pemimpin rakyat pada saat ini? Apakah betul mereka para pemimpin yang jujur dan amanah? Dan benarkah mereka melayani rakyat urusan-urusan rakyat? Dalam keterangan dijelaskan bahwa barang siapa penduduk suatu negeri sudah menyerahkan kekuasaanya kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah awal kehancurannya. Sehingga kenyataan yang nampak ada pada saat ini adalah kerusakan yang disebabkan oleh kekuasaan yang diserahkan kepada manusia yang bukan ahli dan terlebih taat terhadap aturan Allah swt.
Namun memilih alternative untuk menambal lubang-lubang kerusakan dijalan adalah jalan keluar yang baik dan mudah untuk dilakukan, tetapi bahan yang dugunakan haruslah baik dan berkualitas tinggi pula. Jangan bahan asal-asal yang dijual dengan harga murah. Kita semua menginginkan supaya jalan raya itu bagus dan aman untuk dilintasi, tanpa harus khawatir untuk terperosok kedalam lubang.
Semua manusia ingin mendapatkan untung, namun untung itu akan didapatkan dengan usaha yang keras tetapi tidak dengan berlebihan pula, carilah uang dengan halal dan jangan sampai merampas harta yang bukan milik kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H